8 jenis vitamin B dan penjelasan proses metabolisme vitamin B yang berbeda-beda, berikut penjelasan singkat 8 jenis metabolisme vitamin B seperti : Tiamin (vitamin B1), Riboflavin (vitamin B2), Niasin (vitamin B3), Asam Pantotenat (vitamin B5), Piridoksin (B6), Biotin (vitamin B7), Folat (vitamin B9), dan Kobalamin (vitamin B12).
Metabolisme Vitamin B1 Tiamin
Metabolisme vitamin B1 Tiamin diabsorbsi secara aktif terutama diduodenum bagian atas yang bersuasana asam, dengan bantuan adenin trifosfatase (ATPase) yang bergantung pada natrium. Tiamin yang dikonsumsi melebihi 5 mg/hari sebagian akan diabsorbsi secara pasif. Absorbsi aktif dihambat oleh alkohol. Setelah diabsorbsi, kurang lebih 30 mg tiamin mengalami fosforilasi dan disimpan sebagai Tiamin Pirofosfat (TPP) didalam jantung, otak, hati dan jaringan otot. Tubuh manusia mengandung 30-70 mg tiamin, 80% dalam bentuk TPP. Separo dari thiamin terdapat didalam otot, selebihnya di dalam hati, jantung, ginjal dan otak. Tiamin berada didalam sirkulasi darah dalam jumlah kecil dalam bentuk bebas. Ekskresi dilakukan melalui urin dalam bentuk utuh dan sebagian kecil dalam bentuk metabolit, terutama tiamin difosfat dan disulfit. Ekskresi tiamin melalui urine menurun dengan cepat pada saat kekurangan tiamin. Tiamin dapat disintesis oleh mikroorganisme dalam saluran cerna manusia dan hewan, tetapi yang dapat dimanfaatkan tubuh adalah kecil.
Baca penjelasan lengkap Vitamin B1 Tiamin
Metabolisme Vitamin B2 Riboflavin
Metabolisme vitamin b2 Riboflavin dibebaskan dari ikatan-ikatan protein sebagai FAD dan FMN didalam lambung yang bersuasana asam. FAD dan FMN kemudian di dalam usus halus dihodrolisis oleh enzim-enzim pirofosfatase dan fosfatase menjadi Riboflavin bebas. Metabolisme vitamin b2 atau Riboflavin diabsorbsi dibagian atas usus halus secara aktif oleh proses yang membutuhkan natrium untuk kemudian mengalami fosforilasi hingga menjadi FMN di dalam mukosa usus halus. Sebanyak 200 µg Riboflavin dan metabolitnya dikeluarkan melalui urin tiap hari. Jumlahnya bergantung pada konsumsi dan kebutuhan jaringan. Simpanan Riboflavin dalam tubuh tidak seberapa, oleh karena itu harus tiap hari diperoleh dari makanan dalam jumlah yang cukup.
Baca penjelasan lengkap Vitamin B2 Riboflavin
Metabolisme Vitamin B3 Niasin
Metabolisme vitamin B3 Niasin di dalam usus halus niasin akan dihidrolisis dan diabsorbsi sebagai asam nikotinat, nikotinamida dan nikotinamida mononukleotida (NMN). Kemudian kelebihan niasin akan dibuang melalui urin.
Metabolisme Vitamin B5 Asam Pantotenat
Metabolisme vitamin B5 Asam Pantotenat dikonsumsi sebagai bagian dari KoA yang oleh enzim fosfatase dalam saluran cerna dihidrolisis menjadi 4-fosfopantotein dan asam pantotenat yang kemudian diabsorbsi. KoA disintesis kembali di dalam sel-sel hati. Asam Pantotenat dikeluarkan melalui urin, terutama sebagai hasil metabolisme koenzim A. Nilai darah normal adalah > 100 µg/dl dan ekskresi melalui urin sebanyak 1-15 mg/hari. Dengan makanan adekuat, sebanyak 2-7 mg/hari dikeluarkan urin dan 1-2 mg/hari melalui feses. Nilai ini merupakan indikator yang sensitif pada konsumsi makanan.
Metabolisme Vitamin B6 Piridoksin
Sebelum diabsorbsi, vitamin B6 didalam makanan yang terutama terdapat dalam bentuk foforilasi, dihidrolisis oleh enzim fosfatase di dalam usus halus. Di dalam hati, ginjal, dan otak vitamin B6 difosforilasi kembali untuk kemudian diubah menjadi bentuk PLP oleh enzim oksidase. Fosforilasis dan perubahan oksidatif vitamin B6 juga dapat terjadi didalam sel darah merah di mana PLP terikat pada hemoglobin. Sebanyak 50% jumlah vitamin B6 dalam tubuh disimpan dalam otot. PLP didalam hati diikat oleh apoenzim dan beredar di dalam darah dalam keadaan terikat dengan albumin. PLP yang tidak terikat diubah menjadi asam piridoksat oleh enzim oksidase di dalam hati, ginjal yaitu metabolit utama yang dikeluarkan melalui urin.
Metabolisme Vitamin B7 Biotin
Metabolisme vitamin B7 Biotin adalah vitamin yang terikat pada protein ini dihidrolisis menjadi biositin yang diabsorbsi bersama biotin bebas dalam bagian atas usus halus. Biotin diabsobsi secara aktif dalam duodenum dan ileum bagian atas, serta disimpan atau digunakan setelah diubah menjadi biotinil-5-adenilat di dalam hati, otot, dan ginjal. Biositin dihidrolisis menjadi biotin didalam plasma. Biotin dan metabolitnya dikeluarkan melalui urin dalam jumlah 6-50g/hari.
Bila mengkonsumsi telur mentah, kompleks biotin-avidin tidak bisa dihidrolisis. Biotin di dalam usus besar dapat disintesis oleh bakteri, sehingga ekskresi biotin melalui feses dapat mencapai 3-6 kali lebih besar daripada konsumsi melalui makanan. Ketersediaan biologik biotin yang disintesis bakteri dalam usus besar bagi manusia belum diketahui.
Metabolisme Vitamin B9 Folat
Asam folat di ekskresi melalui urin dan feses. Pada ginjal, protein yang..pengikat asam folat pada perbatasan ginjal akan digabungkan dengan reabsorpsi tubulus sebagai vitamin yang membantu tubuh mempertahankan folat sesuai kebutuhan. Kemudian kelebihan asam folat akan diekskresikan dalam urin dan beberapa dikatabolisme dalam hati sebelum..dilakukannya ekskresi dan folat sekitar 100 μg kemudian disekresikan oleh hati ke dalam empedu. Akan tetapi, sebagian besar asam folat akan diserap ulang dengan resirkulasi enterohepatik, sehingga..kehilangan vitamin dalam feses sangat minim. Folat yang berasal dari mikroba, dapat muncul di feses dalam jumlah yang relatif tinggi.
Baca penjelasan lengkap Vitamin B9 Folat
Metabolisme Vitamin B12 Kobalamin
Metabolisme Vitamin B12 digunakan di dalam tubuh untuk proses metabolisme. Vitamin B12, juga dikenal sebagai cobalamin, diserap oleh tubuh di dalam usus. Ketika mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin B12 maka di usus, B12 akan mengikat protein R-binder, yang merupakan protein dalam fagosit dan dalam plasma. Protein R-binder kemudian membawa vitamin B12 dan melepasan vitamin B12 ke faktor intrinsik, yang diproduksi oleh sel parietal lambung. Terakhir, vitamin B12 ditransfer ke transcobalamin II, yang dikeluarkan ke dalam sistem sirkulasi. Vitamin B12 kemudian digunakan di dalam sumsum tulang, hati, dan otak. Kekurangan vitamin B12 dapat disebabkan pada masing-masing tahap ini. Pertama, kekurangan dapat terjadi jika protein R-binder tidak dapat mengikat vitamin B12, yang menghasilkan berkurangnya penyerapan vitamin B12 dan peningkatan ekskresi vitamin B12. Vitamin B12 mengalami sedikit atau tidak ada degradasi sebelum ekskresi. Hasilnya sekitar 0,1% (2 μg) per hari, dengan sebagian besar vitamin diekskresikan (tetapi diserap kembali) dalam empedu dan hanya sejumlah kecil (<0,25 μg / hari) yang hilang dalam urin.
Baca Penjelasan lengkap Vitamin B12 Kobalamin