Antropometri merupakan metode pengukuran komposisi tubuh yang praktis dan tidak memerlukan biaya besar. Jenis-jenis pengukuran komposisi tubuh adalah sebagai berikut :
Pengukuran tinggi badan/panjang badan
Pengukuran tinggi badan dapat menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal. Dalam keadaan normal, pertumbuhan tinggi akan beriringan bersama dengan pertambagan umur. Pertumbuhan tinggi badan relatif kuang sensitif terhadap masalah defisinsi gizi. Pada lansia yang tidak dapat berdiri dan bungkuk diukur panjang lengannya yang merupakan proxy dari tinggi badan. Adapun alat yang digunakan untuk mengukur tinggi badan adalah microtoise, sedangkan untu mengukur panhang badan adalah infantometer.
Pengukuran berat badan
Berat badan dapat memberikan gambaran tentang massa tubuh (otot dan lemak), karena massa tubuh sangat sensitif terhadap perubahan keadaan yang mendadak misalnya seperti terserang penyakit/infeksi. Berat badan digunakan untuk mengetahui kecepatan pertumbuhan. Dalam keadaan abnormal terdapat dua kemungkinan dalam perkembangan berat badan yaitu bertambah cepat atau lebih lambat. Berat badan dapat diukur dengan menggunakan timbangan seperti dacin, salter, timbangan injak, detecto, seca.
Pengukuran lingkar lengan atas
Pengukuran lingkar lengan dapat digunakan untuk mengetahui status gizi bayi, balita, ibu hamil, anak sekolah dan dewasa. Indeks ini dapar digunakan tanpa mengetahui umur. Bersama dengan nilai triseps skinfold dapat digunakan untuk menentukan otot lengan. Lingkaran otot lengan merupakan gambaran dari massa otot tubuh.
Rasio Pinggang-Panggul
Banyaknya lemak dalam perut menunjukkan ada berberapa perubahan metabolisme, termasuk terhadap insulin dan meningkatnya asam lemak bebas, dibandingkan dengan banyaknya lemak bawah kulit pada kaki dan tangan. Perubahan metabolisme memberikan gambaran tentang pemeriksaan penyakit yang berhubungan dengan perbedaan distribusi lemak di tubuh.
Tebal lemak bawah kulit
Otot dan lemak merupakan jaringan lunak yang bervariasi. Antropometri dapat dilakukan pada jaringan tersebut untuk menilai status gizi di masyarakat. Penilaian komposisi tubuh untuk mendapatkan informi mengenai jumlah dan distribusi lemak dapat dilakukan dengan beberapa metode. Metode yang digunakan untuk menilai komposisi tubuh (jumah dan distribusi lemak subkutan) yaitu:
- Ultrasonik
- Densitometri
- Teknik isotop dilution
- Metode radiological
- Total electrical body conduction (TOBEC)
- Antropometri (pengukuran berbagai tebal lemak menggunakan kaliper/skinfold calipers).
Pengukuran lemak tubuh melalui pengukuran ketebalan lemak bawah kulit (skinfold) dilakukan di beberapa bagian tubuh misalnya lengan atas (triceps dan bisep), lengan bawah (forearm), tulang belikat (subscapular), di tengah garis ketiak (midaxillary), sisi dada (pectoral), perut (abdominal), supariliaka, paha, tempurung lutut, pertengahan tungkai bawah. Lemak dapat diukur secara absolut (dalam kg) dan secara relatif (%) terhadap berat tubuh total. Jumlah lemak tubuh sangat bervariasi ditentukan oleh jenis kelamin dan umur.
Daftar Pustaka
Rahayu, A., Yulidasari, F., & Setiawan, M. I. (2020). Dasar-Dasar Gizi. Yogyakarta: CV Mine.