A. Pengetian Menstruasi
Menstruasi adalah pendarahan yang terjadi secara periodik dari rahim yang dimulai sekitar 14 hari setelah fase ovulasi secara berkala akibat terlepasnya lapisan endometrium pada uterus. Menstruasi merupakan suatu proses alamiah yang terjadi pada perempuan. Menstruasi merupakan suatu pendarahan yang teratur dari uterus sebagai tanda bahwa organ kandungan telah berfungsi matang. Umumnya remaja yang mengalami menstruasi pertama pada usia 12-16 tahun. Siklus menstruasi normal terjadi setiap 21-35 hari dengan lama menstruasi selama 2-7 hari (Kusmiran, 2011).
B. Siklus Menstruasi
Siklus mentruasi merupakan waktu sejak hari pertama menstruasi sampai datangnya menstruasi periode berikutnya, sedangkan panjang siklus menstruasi adalah jarak antara tanggal mulainya menstruasi yang lalu dan mulainya menstruasi berikutnya (Proverawati & Misaroh, 2009). Fase-fase siklus menstruasi menurut Sinaga et al. (2017) yang terdiri atas dua fase yaitu :
1. Siklus Endometrium
a. Fase Menstruasi
Fase menstruasi terjadi ketika endometrium terlepas dari dinding uterus dengan disertai pendarahan. Rata-rata fase ini berlangsung selama lima hari (rentang 3-6 hari). Pada awal fase menstruasi kadar estrogen, progesteron, LH (Lutenizing Hormon) menurun atau pada kadar terendahnya, sedangkan siklus dan kadar FSH (Folikel Stimulating Hormon) baru mulai meningkat.
b. Fase Proliferasi/ Fase Pra-Ovulasi
Fase proliferasi merupakan periode pertumbuhan cepat yang berlangsung sejak sekitar hari ke 5 sampai hari ke 14 dari siklus haid. Endometrium secara lengkap kembali normal sekitar empat hari atau menjelang perdarahan berhenti. Dalam fase ini endometrium tumbuh menjadi tebal kurang lebih 3,5 mm atau sekitar 8-10 kali lipat dari semula, yang akan berakhir saat ovulasi. Fase proliferasi terjadi peningkatan kadar hormon estrogen karena fase ini tergantung pada stimulasi estrogen yang berasal dari folikel ovarium. Hormon pembebas gonandotropin yang disekresikan hipotalamus akan memacu hipofisis untuk mensekresikan FSH. FSH memacu pematangan folikel dan merangsang foikel untuk mensekresikan hormon estrogen. Adanya estrogen menyebabkan pembentukan kembali poliferasi dinding endometrium. Peningkatan kadar estrogen juga menyebabkan leher rahim untuk mensekresikan lendir yang bersifat basa. Lendir ini berfungsi untuk menetralkan suasana asam pada vagina sehingga mendukung kehidupan sperma.
c. Fase Sekresi/Luteal
Fase sekresi berlangsung sejak hari ovulasi sampai sekitar 3 hari sebelum periode menstruasi berikutnya. Pada akhir fase sekresi endometrium sekeretorius yang matang dengan sempurna mencapai ketebalan seperti beludru yang tebal dan halus. Sebab pada fase ini hormon reproduksi (FSH, LH, Estrogen dan progesteron) mengalami peningkatan. Jadi pada fase ini wanita mengalami yang namanya Pre Menstrual Syndrome (PMS).
d. Fase Iskemi/premenstrual
Apabila tidak terjadi pembuahan dan implansi, korpus luteum yang mensekresi estrogen dan progesterone menyusut. Seiring terjadinya penyusutan kadar estrogen dan progesteron yang cepat pada arteri spiral menjadi spasme, sehingga suplai darah ke endometrium fungsional terhenti sehingga terjadi lapisan fungsional terpisah dari lapisan basal dan terjadi menstruasi.
2. Siklus Ovarium
Siklus ovarium merupakan peningkatan kadar estrogen yang menghambat pengeluaran FSH, kemudian kelenjar hipofisis mengeluarkan LH (Lutenizing Hormon). Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel. Sebelum fase ovulasi satu sampai 30 folikel mulai matur di dalam ovarium akibat pengaruh FSH dan estrogen. Oosit matur yang terpilih dalam folikel akan terjadi ovulasi, sehingga sisa folikel yang tidak terpilih di dalam ovarium berformasi menjadi korpus luteum. Korpus luteum mencapai puncak aktivitas fungsional pada 8 hari setelah ovulasi dan mensekresi hormon estrogen dan progesteron. Apabila tidak terjadi implantasi korpus luteum berkurangdan kadar hormon progesteron menurun. Sehingga lapisan fungsional endometrium tidak dapat bertahan dan akhirnya luruh.
Daftar Pustaka
- Kusmiran, E. 2011. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta : Salemba Medika
- Sinaga,E., Saribanon, N., Sa’adah, S. N., Salamah, U., Murti, Y. A., Trisnamiati, A., & Lorita, S. 2017. Majemen Kesehatan Reproduksi. Jakarta : Global One