pemeriksaan hemoglobin

Pemeriksaan Kadar Hemoglobin

pemeriksaan hemoglobin

1. Pengertian Kadar Hemoglobin

Hemoglobin adalah senyawa protein tetramerik eritrosit yang akan mengikat senyawa porfirin besi yang disebut hem. Di dalam tubuh manusia, hemoglobin memiliki dua fungsi penting yaitu sebagai  pengangkutan, yaitu pengangkutan oksigen dari organ respirasi ke jaringan perifer dan pengangkutan karbondioksida dan berbagai proton dari jaringan perifer ke organ respirasi yang akan diekskresikan keluar (Murray, dkk, 2009).

2. Ambang Batas Kadar Hemoglobin

Berikut ini disajikan ambang batas kadar hemoglobin (Hb) menurut kelompok umur yang tertera

(WHO, 2011) yaitu :

  • Anak 6 – 59 bulan (11,0 g/dL)
  • Anak 5 – 11 tahun (11,5 g/dL)
  • Anak 12 – 14 tahun (12,0 g/dL)
  • Wanita umur > 15 tahun (12,0 g/dL)
  • Laki – laki > 15 tahun (12,0 g/dL)
  • Wanita hamil (11,0 g/dL)

Kadar hemoglobin yang rendah atau di bawah batas normal disebut anemia. Kadar hemoglobin yang rendah menggambarkan jika kekurangan besi dalam pembentukan hemoglobin di dalam tubuh, sehingga menyebabkan penurunan pengangkutan oksigen oleh sel darah merah (Almatsier, 2009).

3. Pemeriksaan Kadar Hemoglobin

Pemeriksaan hemoglobin merupakan salah satu pemeriksaan darah yang sering dilakukan oleh laboratorium, metode pemeriksaan hemoglobin paling sederhana adalah metode Sahli, metode Sahli yaitu hemoglobin dihidrolisis dengan HCL menjadi asam hematin yang berwarna coklat, warna yang terbentuk dibandingkan dengan warna standar, hasil pemeriksaan dengan metode Sahli dipengaruhi oleh faktor subjektivitas, warna standar  pudar, faktor kesalahan mencapai 5%-10% (Supariasa dkk, 2012). Ada metode yang lebih canggih adalah metode cyanmethemoglobin.

Metode cyanmethemoglobin merupakan metode yang digunakan mengukur semua jenis hemoglobin kecuali sulfhemoglobin. Metode cyanmethemoglobin ini mudah dilakukan dan hasil pemeriksaannya lebih akurat serta faktor kesalahan ± 2%, metode ini masih banyak digunakan di beberapa rumah sakit dan puskesmas (Wirawan, 2011 dalam Norsiah, 2015).

Prinsip pemeriksaan kadar hemoglobin dengan metode cyanmethemoglobin adalah hem (ferro) dioksidasi kalium ferrisianida yang akan menjadi ferri methemoglobin kemudian bereaksi dengan ion sianida yang membentuk cyanmethemoglobin yang menghasilkan warna merah tua, selanjutnya intensitas warna dibaca menggunakan spektrofotometer pada λ 540 nm dan hasilnya dibandingkan dengan standar (Wirawan, 2011 dalam Norsiah, 2015).

Metode cyanmethemoglobin memiliki kelebihan yaitu hasil dari pemeriksaan lebih akurat, reagen dan alat untuk mengukur kadar hemoglobin dapat dikontrol dengan larutan standar yang stabil. Kekurangan dari metode ini yaitu alat untuk mengukur intensitas warna menggunakan spektrofotometer yang harganya mahal dan membutuhkan listrik, larutan drabkin yang berisi sianida bersifat racun.

Pemeriksaan kadar hemoglobin dilakukan dengan metode cyanmethemoglobin dengan prosedur kerja:

  1. Menyiapkan satu buah tabung reaksi yang sudah terisi oleh larutan drubkin 5 ml, kemudian menyiapkan satu inset untuk mengambil darah kapiler.
  2. Menyiapkan satu inset untuk mengambil darah kapiler.
  3. Inset ditusukkan ke jari, lalu darah kapiler diambil dengan pipet sebanyak 20 ml, dicampurkan ke dalam larutan drubkin yang sudah disiapkan di dalam tabung reaksi, kemudian dikocok.
  4. Darah yang sudah dicampur dengan drubkin, kemudian dibaca menggunakan alat spektrofotometer pada λ 540 nm.

Daftar Pustaka

  • Almatsier,S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta. Gramedia.
  • Murray R.K. 2006. Protein Plasma dan Imunoglobulin Biokimia Harper. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran  EGC.
  • Supariasa IDN., Bakri B., Fajar I. 2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.
  • WHO. 2011. Prevention of Iron Deficiency Anemia in Adolescent: Role of Weokly Iron and Folic Acid Supplementation. Geneva: World Health Organization.WHO. 2011. Prevention of Iron Deficiency Anemia in Adolescent: Role of Weokly Iron and Folic Acid Supplementation. Geneva: World Health Organization.
  • Wirakusumah, E,S. 1999. Perencanaan Menu Anemia Gizi Besi. Jakarta: Trubus Agriwidya.

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *