Pengertian Air Susu Ibu (ASI)
Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan khusus yang diciptakan keluar langsung dari payudara seorang ibu untuk bayi. ASI merupakan makanan bayi yang paling sempurna, praktis, murah dan bersih karena langsung diminum dari payudara ibu. ASI mengandung seluruh zat gizi dan cairan yang dibutuhkan bayi untuik memenuhi kebutuhan gizi dan perkembangan bayi di 6 bulan pertamanya. Jenis ASI terbagi menjadi 3 yaitu kolostrum, ASI masa pelarihan dan ASI mature. Kolostrum adalah susu yang keluar pertama, kental, bewarna kuning dengan mengandung protein tinggi dan sedikit lemak (Adhi, 2013).
Air susu ibu (ASI) merupakan makanan alami yang berupa cairan yang memiliki kandungan gizi baik sesuai dengan kebutuhan bayi, sehingga bayi dalam perkembangannya optimal (Proverawati, 2012). Selama 6 bulan pertama ASI memberikan semua nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi, meliputi mineral dan vitamin, sehingga bayi tidak perlu lagi membutuhkan makanan atau minuman selain ASI. ASI memberikan kandungan nutrisi yang banyak bagi bayi yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh atau imun bayi, serta meningkatkan kelangsungan hidup bayi. Bayi yang tidak mendapatkan ASI rentan terkena infeksi berulang, pertumbuhannya melambat dan memiliki risiko meninggal lebih besar pada saat usia satu bulan diobandingkan dengan anak yang diberikan ASI (Alfrose, 2012).
Air susu ibu (ASI) dihasilkan oleh kelenjar payudara melalui proses laktasi. Pemeberian ASI sangat penting karena memberikan banyak manfaat bagi bayi antara lain dapat memberikan kehidupan yang baik dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, mengandung antibodi yang dapat melindungi bayi dari penyakit infeksi bakteri, virus, jamur, dan parasit. Kandungan komposisi dalam ASI sangat tepat karena sudah diciptakan sesuai dengan kebutuhan bayi. Manfaat lain dari ASI adalah meningkatkan kecerdasan bayi, terhindar dari alergi yang biasanya timbul karena konsumsi susu formula, bayi dapat lebih dekat dan merasakan kasih sayang ibu secara langsung sat proses menyusui. ASI eksklusif memberikan manfaat jangka panjang bagi anak ketika dewasa, yaitu mengurangi resiko untuk terkena hipertensi, kolesterol, overweight, obesitas dan diabetes. Bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif secara penuh selama 6 bulan lebih rentan terkena penyakit kronis, seperti jantung, hipertensi dan diabetes serta setelah anak dewasa dapat menderita kekurangan gizi dan mengalami obesitas ( Yusrina & Devy, 2017)
Daftar Pustaka
- Adhi, M. 2013. Homemade Healthy Baby Food. Jakarta: Pandamedia.
- Alfrose L., Banu., Ahmed R.K., & Khanom K., 2012. Factors Associated with Knowledge About Breastfeeding among Female Garment Workers in Dhaka City. WHO South-East Asia Journal of Public Health, 1(3):249-255.
- Yusrina, A., & Devy, S. R. 2017. Faktor yang Mempengaruhi Niat Ibu Memberikan ASI Ekslusif di Kelurahan Maagersari, Sidoarjo. Jurnal PROMKES, 4(1):11.