Konseling gizi adalah serangkaian kegiatan dilakukan dengan proses komunikasi yang dilakukan dua arah yang menanamkan kesan serta meningkatkan pengertian, sikap serta perilaku kita yang dapat memberikan klien mudah mengenali, memahami dan mengatasi masalah gizi melalui pengaturan minumam dan makanan yang diberikan oleh seorang ahli gizi sesuai dengan kondisi kesehatan klien(Cornelia et al. 2013).
Langkah-langkah Konseling Gizi
1.Sikap yang perlu di perhatikan saat melakukan konseling gizi
- Menyambut dengan ramah
- Duduk menghadap klien dan tersenyum/mengangguk
- Ekspresi wajah menunjukkan rasa perhatian kepada klien
- Tubuh condong ke depan
- Kontak mata sesuai dengan cara budaya setempat
- Santai dan bersahabat
- Volume suara memadai
- Informasi dan kecepatan berbicara memadai
- Menggunakan bahasa yang mudah dipahami
- Mengajukan pertanyaan satu per satu
- Memberikan pujian dan dukungan
- Memperhatikan tingkah laku klien baik verbal dan non verbal
- Mengucapkan terima kasih setelah konsultasi selesai
2.Langkah-langkah Konseling Gizi
a. Asessment
- Antropometri
- Melakukan Pengukuran TB/PB
- Melakukan Pengukuran BB/LLA/LK/TBLK
b. Biokimia
- Menanyakan Data Biokimia
c. Klinik
- Melakukan Pemeriksaan Klinik/Hasil Pemeriksaan Klinik
d. Melakukan Assesment
- Menyiapkan Food Recall dan Food Model
- Menanyakan Asupan Makan (24 jam yang lalu)
- Menggunakan Food Model
- Mencatat Hasil Anamnesa Asupan Makan
- Mengkofersikan Ukuran Rumah Tangga ke Berat Bahan Makanan
- Menganalisa Nilai Gizi
- Membandingkan Asupan dengan Kebutuhan Gizi
- Menyimpulkan Persentase Kecukupan Gizi
e. Diagnosis
- Menentukan Diagnosis Gizi
f. Intervensi Gizi/Konsultasi Gizi
- Menyampaikan Diagnosis Gizi
- Memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan gizi dan kodisi pasien
- Klasifikasikan dengan pertanyaan terbuka dan pertanyaan mendalam
- Membantu merumuskan pemecahan masalah/memberikan materi sesuai dengan penyakit klien
- Mengecek pemahaman klien setelah memeberikan konseling gizi
- Menjelaskan kapan kunjungan ulang untuk monitaring dan evaluasi diet yang diberikan kepada pasien.
Media Konseling Gizi
Media konseling gizi digunakan untuk memudahkan ahli gizi dan clien dalam menjelaskan bahan makanan yang sebaiknya dibatasi konsumsinya serta porsi dan jenis makanan yang dikonsumsi sesuai dengan kondisi kesehatan client. Media yang digunakan pada clien biasanya menggunakan media leaflet, booklet, poster, buku foto makanan dan food model. Berikut contoh media konseling gizi dengan menggunakan leaflet:
Contoh Konseling Gizi
- Ahli gizi : “Selamat pagi, saya ahli gizi Juni. Boleh saya tahu nama ibu dan nama bayinya?”
- Ibu : “Selamat pagi.., saya ibu Gina dan ini anak saya Lusi.”
- Ahli Gizi : “Dia cantik ya.. berapa usianya bu?”
- Ibu: “Sekarang usianya 5 bulan.”
- Ahli gizi: “Ya, dan ia menunjukkan perhatian dan ketertarikan pada hal-hal yang terjadi ya, bukankah begitu? Sekarang bisa ibu ceritakan tentang kondisi Lusi? Apakah ia punya KMS? Boleh saya lihat?
- Ibu : (Ibu menyerahkan KMS)
- Ahli gizi : Terima kasih, sekarang coba saya lihat dulu…Berat lahirnya 3,5 kilogram, di usia 2 bulan beratnya 5,5 kilogram, dan sekarang 6,0 kilogram. Ibu bisa lihat bahwa berat badan Lusi naiknya cepat pada dua bulan pertama, tapi sedikit melambat setelah itu. Apakah Lusi pernah sakit?”
- Ibu : “Dia kena diare dua kali bulan lalu, tapi sepertinya sudah membaik. BAB- nya sudah normal sekarang.”
- Ahli Gizi : “Bisakan ibu ceritakan, susu apa yang sudah ibu berikan padanya?”
- Ibu : “Mmm, awalnya saya menyusui, tapi ia selalu lapar dan tampaknya ASI saya tidak cukup, jadi saya beri juga dia susu botol.”
- Ahli Gizi : “Pasti mengkhawatirkan jika seorang anak selalu terlihat lapar yah bu. Bagaimana Ibu memutuskan mulai memberi susu botol? Apa saja yang ibu berikan?” Ibu
- Ibu : “Saya memberikan susu dengan botol lalu dicampur dua sendok penuh sereal.”
- Ahli Gizi: “Sejak kapan dia mulai diberi makanan ini?”
- Ibu: “oh, sejak ia berusia 2 bulan.”
- Ahli Gizi: “Sekitar 2 bulan. Berapa botol yang diberikan dalam sehari?”
- Ibu : “Oh, biasanya dua-saya buatkan sekali di pagi hari dan sekali di sore hari, dan ia hanya tinggal menghisapnya ketika dia mau cukup lama untuk bisa
- Ahli Gizi: “Jadi dia hanya menghabiskan satu botol sedikit demi sedikit? Ibu memberikannya susu apa?”
- Ibu: “Ya….jika saya punya formula, saya berikan formula, atau jika tidak ada saya berikan susu sapi yang dicampur air, atau susu manis yang diencerkan dengan air, karena lebih murah. Dia suka susu manis!”
- Ahli Gizi: “Apakah ibu sudah memberikan Lusi, makanan atau minuman yang lain?”
- Ibu : “Tidak. Saya belum akan memberikannya makan dalam jangka waktu yang lama. Dia cukup senang dengan susu botol.”
- Ahli Gizi : “Baik terima kasih atas informasinya sebaiknya Lusi mulai diberikan makanan pendamping setelah usia menginjak 6 bulan sudah mulai di berikan MP-Asi , karena ketika mengijak usia 6 bulan keatas kebutuhan gizi Lusi sudah tidak dapat terpenuhi oleh susu saja, sehingga diperlukan MP-ASI untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan Lusi bu.”
- Ibu : “Iya bu saya akan mengikuti saran ibu untuk kesehatan Lusi kedepannya.”
- Ahli Gizi: “Baik bu, sebelum konsultasi saya akhiri apakah ada yang ingin ditanyakan lagi bu?”
- Ibu :”Sepertinya sudah cukup bu.”
- Ahli Gizi : “Baik bu Terima Kasih sudah melakukan konsultasi, semoga Ibu dan Lusi sehat selalu yah bu.”
- Ibu: “Terima Kasih.”