Faktor yang Mempengaruhi Ibu Hamil KEK
A. Faktor Sosial Ekonomi
1. Pendapatan Keluarga
Pemilihan jenis dan kualitas bahan pangan sangat di pengaruhi oleh status sosial dan ekonomi seseorang. Seseorang dengan status perekonomian menengah ke bawah atau orang dengan pendapatan yang rendah tidak sanggup membeli berbagai jenis pangan dengan kualitas baik terutama jenis makanan seperti daging, sayuran, buah-buahan dan beberapa jenis makanan lainnya. Pendapatan dapat membatasi seseorang dalam membeli dan mengonsumsi makanan yang mahal harganya. Kebiasaan makan seseorang juga sangat dipengaruhi oleh kelompok sosial (Adriani, 2019).
2. Pendidikan Ibu
Faktor pendidikan dapat mempengaruhi nutrisi ibu hamil. Jika sang ibu mempunyai latar pendidikan tinggi dan mempunyai wawasan luas mengenai info kesehatan ibu hamil, maka sang ibu tersebut akan menerapkan info kesehatan yang didapat, misalnya terkait dengan nutrisi yang harus dimakan. Sedangkan ibu hamil yang mempunyai latar belakang pendidikan rendah maka sang ibu tersebut tidak mengetahui nutrisi yang harus dipenuhi olehnya. Selain itu, pengetahuan gizi yang kurang, prasangka buruk pada bahan makanan tertentu, salah persepsi tentang kebutuhan dan nilai gizi suatu makanan dapat mempengaruhi status gizi seseorang (Syaiful, 2019).
3. Pekerjaan Ibu
Pekerjaan ibu sangat mempengaruhi aktivitas sehari-hari, seorang ibu yang bekerja dengan aktivitas lebih memerlukan energi yang lebih banyak dibandingkan ibu yang hanya berdiam diri dirumah. Seorang ibu hamil yang memiliki aktivitas berat cenderung tidak baik untuk kesehatan, biasanya sangat berpengaruh pada status gizi yang rendah jika tidak diimbangi dengan pola makan yang seimbang (Istiany, 2014).
4. Pola Konsumsi makanan
Pola konsumsi makanan adalah jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi ibu hamil. Pola konsumsi merupakan salah satu faktor dari masalah gizi ibu hamil. Jumlah, jenis, frekuensi serta pantangan makan merupakan pengaruh pola konsumsi keluarga dan distribusi makanan (Fatimah, 2011).
B. Faktor Biologis
1.Umur Ibu Hamil
Usia ibu yang terlalu muda atau terlalu tua yang melahirkan bayi dapat mengakibatkan kualitas janin atau anak yang rendah dan merugikan kesehatan ibu. Pada ibu yang terlalu muda (kurang dari 20 tahun) dapat terjadi kompetisi dalam menyerap zat gizi dari makanan antara janin dan ibunya yang masih dalam masa pertumbuhan. Ibu hamil dengan kelompok umur lebih dari 35 tahun berisiko kesulitan dalam proses melahirkan karena proses kehamilan seorang ibu memerlukan ekstra energi yang lebih banyak.
2. Jarak Kehamilan
Jarak kehamilan yang terlalu dekat (<2 tahun) dapat menyebabkan ibu tidak mendapatkan kesempatan untuk memulihkan tubuhnya karena kehamilan berulang dalam waktu singkat akan menguras lemak, protein, glukosa, vitamin, mineral dan asam folat sehingga ATP menurun yang mengakibatkan penurunan proses metabolisme tubuh, sehingga tubuh melakukan proses katabolisme sehingga cadangan makanan dalam tubuh digunakan dan menyebabkan tubuh kekurangan energi (Nugraha dkk, 2019).
3. Paritas
Semakin banyak bayi yang dilahirkan baik yang dilahirkan hidup ataupun dalam keadaan meninggal sangat berpengaruh terhadap status gizi ibu hamil. Hal ini yang menunjukkan hasil bahwa ibu hamil dengan paritas lebih dari empat orang berisiko kekurangan energi kronik (KEK) daripada ibu hamil dengan paritas kurang dari empat orang. Namun, tidak ada hubungan yang berarti antara paritas dengan ibu hamil berisiko kekurangan energi kronik (KEK) (Istiany, 2014).
4. Badan Selama Hamil
Selama kehamilan, metabolisme tubuh ibu berubah sehingga ibu hamil mengalami penambahan berat badan. Kelebihan energi tubuh disimpan dalam bentuk lemak di bawah jaringan subkutan tubuh dan kaki. Aktivitas sehari-hari yang dilakukan ibu dan asupan makanan selama kehamilan sangat mempengaruhi dalam kenaikan berat badan ibu hamil. Jumlah konsumsi energi rata-rata ibu hamil sebesar 2208,6 kal (845-3645 kal) yang menggambarkan jumlah tersebut lebih dari 100% angka kecukupan gizi 2200 kal (AKG 2019). Rata-rata selama masa kehamilan konsumsi energi, protein, Zn, Fe dan vitamin B12 juga melebihi dari AKG 2019 (Pane, 2020).
Berat badan ibu saat hamil mengalami kenaikan sekitar 10-12,5 kg sudah termasuk timbunan lemak tubuh ibu sekitar 3,5 kg setara dengan 30.000 kkal. Dimana saat trimester I ibu hamil mengalami kenaikan berat badan hanya sekitar 1 kg, trimester II mengalami kenaikan hingga 3 kg dan trimester III mengalami kenaikan sekitar 6 kg. Pada trimester III kurang lebih 90% dari kenaikan berat badan ibu digunakan untuk tumbuh kembang janin, plasenta dan cairan amnion (Kristiyanasari, 2010).
Ibu yang memiliki tinggi badan lebih tinggi dengan berat badan normal mempunyai pertambahan berat badan kehamilan lebih dari 12 kg, sebaliknya ibu yang tinggi badannya lebih pendek mempunyai pertambahan berat badan yang lebih kecil dari 12 kg. Proporsi pertambahan berat badan pada trimester I adalah sebesar 8,3% dari pertambahan berat badan total, 45,8% pada trimester II, dan 45,88% pada trimester III. Pada ibu dengan berat badan kurang (underweight), pertambahan berat badan tidak hanya mengompensasi kekurangan berat badan sebelum hamil tetapi juga untuk menambah jaringan ibu selama 9 bulan kehamilan (Aritonang, 2010).
Daftar Pustaka
- Adriani, S. 2019. Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil. Jurnal Kesehatan. Vol. 10, hal. 220-227.
- Syaiful, Yuanita, Lilis Fatmawati. 2019. Asuhan Keperawatan Kehamilan. Surabaya : CV. Jakad Publishing.
- Istiany, Ari dan Rusilanti. 2013. Gizi Terapan. Bandung : OT Remaja Rosdakarya.
- Fatimah, Hadju V, Bahar B dan Abdullah Z. 2011. Pola Konsumsi dan kadar hemoglobin pada ibu hamil di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Makala Kesehatan. 15(1):31-6.
- Nugraha, Rahmat Nurwan, Jensen, L Lalandos, dan Listyawati Nurina. 2019. Hubungan Jarak Kehamilan Dan Jumlah Paritas Dengan Kejadian Kurang Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil Di Kota Kupang. Medical Journal. Vol.17 No. 2.
- Pane, Herviza Wulandary, Tasnim, Sulfianti, Hasnidar Ratna Puspita, Puji Hastuti, Apriza, Pattola Efendi Sianturi, Achmad Rifai, Victor Trismanjaya Hulu. 2020. Gizi dan Kesehatan. Medan : Yayasan Kita Menulis.
- Kristiyanasari, W. 2010. Gizi Ibu Hamil. Yogyakarta: Nuha Medika.
- Aritonang, Evawany. 2010. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Bogor : IPB Press.