Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Anak
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan anak terbagi menjadi dua faktor utama yaitu faktor internal meliputi biologis termasuk genetik, serta faktor eksternal atau lingkungan termasuk status gizi. Perlunya mengetahui pengaruh faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan anak. Terlebih anak usia balita yang merupakan masa emas kehidupan (Supariasa, 2017).
Kecukupan gizi yang baik pada anak ditandai dengan berat badan dan tinggi badan anak yang sesuai dengan usianya. Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak salah satunya terjadi infeksi. Infeksi dapat menyebabkan terganggunya pertumbuhan karena zat gizi di dalam tubuh yang semestinya digunakan untuk tumbuh kembang, digunakan untuk melawan penyakit. Gangguan gizi pada anak balita dikhawatirkan dapat beresiko tumbuh menjadi anak yang tidak sehat, tidak cerdas, dan tumbuh tingginya tidak sesuai dengan usianya (Kemensos RI, 2018).
Masalah gizi umumnya merupakan masalah kesehatan yang terjadi pada masyarakat. Gangguan gizi dapat disebabkan oleh faktor primer dan sekunder. Faktor primer berupa kesalahan susunan makanan seseorang. Sedangkan faktor sekunder yang menyebabkan gangguan gizi adalah hal-hal yang menyebabkan asupan gizi yang dikonsumsi tidak dapat diproses oleh sel-sel di dalam tubuh (Almatsier, 2011). Masalah gizi pada anak secara garis besar didefinisikan sebagai nutritional inbalance atau ketidakseimbangan antara asupan dan keluarnya zat gizi (Arisman, 2010).
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan anak terbagi menjadi dua faktor utama yaitu faktor langsung dan faktor tidak langsung. Konsumsi makanan dan penyakit infeksi merupakan faktor langsung yang dapat mempengaruhi status gizi. Sedangkan faktor tidak langsung berupa pola asuh yang salah, ketahanan pangan di dalam keluarga, pengetahuan orang tua, pendapatan keluarga, jenis pekerjaan, jumlah anggota keluarga, dan sosial budaya (Supariasa, 2017).
Gizi kurang yang biasa dialami anak-anak dapat menghambat pertumbuhan, imunitas terhadap penyakit infeksi menurun, serta tingkat kecerdasan anak yang rendah. Penyebab gizi kurang diantaranya disebabkan oleh pola asuh anak, panga keluarga, pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan, pendidikan, ekonomi keluarga, dan budaya (Almatsier, 2011).
Daftar Pustaka
- Almatsier, S. 2011. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia.
- Arisman, M. B. 2010. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC.
- Supariasa, I. D. N., Bakri, B., Fajar., I. 2017. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC.
- Kementrian Sosial Republik Indonesia. 2018. Program Keluarga Harapan. Jakarta: Direktoral Jendral Anggaran Kementrian Keuangan.