Pemeriksaan Hemoglogin | Biokimia Gizi
Pengertian Hemoglobin
Hemoglobin merupakan parameter yang digunakan secara luas untuk menetapkan prevalensi anemia. Hemoglobis didalam tubuh berperan untuk membawa oksigen pada sel darah merah. Hemoglobin dapat diukur secara kimia dalam jumlah Hb/100 ml darah. Kandungan henoglobin yang rendah mengindikasikan anemia. Bergantung pada metode yang digunakan, nilai hemoglobin menjadi akurat sampai 2-3%. Metode yang digunakan dalam pengukuran adalah metode Sahli yang menggunakan teknik kimia dengan membandingkan senyawa akhir secara visual terhadap standar gelas warna. Nilai normal yang paling sering dinyatakan adalah 14-18 gram/100 ml untuk pria dan 12-16 gram/100 ml untuk wanita(gram/100 ml sering disingkat dengan g/dl).
Metode Pemeriksaan Hemoglobin
Metode yang digunakan di laboratorium dan paling sederhana adalah metode Sahli dan metode cyanmethemoglobin. Pada pemeriksaan hemoglobin metode Sahli hemoglobin dihidrolisis dengan HCL menjadi globin ferroheme. Ferroheme dioksidasi menjadi ferriheme oleh oksigen dan berekaksi dengan ion Cl membentuk ferrihemechlorid yang disebut dengan hematin atau hemin yang bewarna coklat. Warna yang terbentuk ini akan dibandingkan dengan warna standar. Dalam memudahkan perbandingan warna yaitu dengan warna standar di buat konstan kemudiaan warna hemin di ubah. Perubahan warna hemin dibuat dengan cara pengenceran sedemikian rupa sehingga warnanya sama dengan warna standar.Cara kerja metode Sahli dengan membandingkan warna menggunakan mata telnjang segingga subjektivitas sangat berpengaruh terhadap hasil. Meskipun demikian metode ini dapat digunakan di daerah tertentu yang belum memadai peralatan canggih dengan tenaga pemeriksaan yang sudah terlatih dan hasil pemeriksaannya dapat diandalkan.
Metode cyanmethemoglobin merupakan metode pemeriksaan yang lebih canggih. Pada metode ini hemoglobin dioksidasi oleh kalium ferrosinida menjadi methemoglobin yang kemudian bereaksi dengan ion sianida (CN-2) membentuk sian-methemoglobin yang bewarna merah. Intensitas warna dibaca dengan fotometer dan dibandingkan dengan warna standar. Alat elektronik yang digunkan untuk perbandingan warna sehingga hasil pemeriksaan lebih objectif.
Prosedur Pemeriksaan Hemoglobin Metode Sahli
Bahan Reagensia :
- HCL 0,1 N
- Aquades
Alat :
- Pipet hemoglobin
- Alat Sahli
- Pipet Pastur
- Pengaduk
Cara Kerja :
- Masukkan HCL 0,1 N ke dalam tabung Sahli sampai angka 2.
- Bersihkan ujung jari yang akan diambil darahnya dengan larutan desinfektan (alkohol 70%, betadin, dll) kemudian tusuk dengan lancet.
- Isap dengan pipet hemoglobin sampai melewati batas, bersihkan ujung pipet kemudian teteskan darah sampai ke tanda batas dengan cara mengggeserkan ujung pipet ke kertas saring/kertas tisu.
- Masukkan pipet yang berisi darah ke dalam tabung hemoglobin sampai ujung pipet menempel pada dasar tabung, kemudian tiup pelan-pelan. Usahakan agar tidak timbul gelembung udara.
- Bilas sisa darah yang menempel pada dinding pipet dengan cara mengisap HCL dan meniupnya lagi sebanyak 3-4 kali.
- Campur sampai rata dan diamkan kurang lebih selama 10 menit.
- Masukkan ke dalam alat pembanding, encerkan dengan aquades tetes demi tetes diaduk hingga homogen sampai warna larutan sama dengan warna gelas alat pembanding.
- Kemudian pada kadar hemoglobin dengan skala tabung.
Prosedur Pemeriksaan Hemoglobin Metode Cyanmethemoglobin
Bahan Reagensia :
- Larutan kalium ferrosianida 0,6 mmol/l
- Larutan kalium sianida 1,0 mmol/l
Alat :
- Pipet darah
- Tabung cuvet
- Kolorimetri
Cara kerja :
- Masukkan campuran reagen sebanyak 5 ml ke dalam cuvet
- Ambil darah kapiler seperti pada metode Sahli sebanyak 0,02 ml dan masukkan ke dalam cuvet di atas, kocok dan diamkan selama 3 menit.
- Baca dengan kolometer pada lambda 546
Rumus Perhitungan
- Kadar Hb = adsorpsi x 36,8 g/dl/100 ml
- Kadar Hb = absorpsi x 22,8 mmol/l
Daftar Pustaka
Supariasa, I. D. N., Bakri, B., & Fajar, I. (2016). Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.