Makanan yang dikonsumsi oleh tubuh yang dapat menjadi penghambat dan menjadi fasilitator absorbsi atau penyerapan zat besi. Penghambat penyerapan/absorbsi zat besi meliputi :
1. Oksalat
Oksalat dalam bentuk asam oksalat sering ditemukan dalam tanaman misalnya bayam, walaupun bayam banyak mengandung zat besi tetapi juga mengandung oksalat yang dapat menurunkan zat besi. Oksalat dapat membentuk garam Se dan Ca yang tidak larut sehingga menurunkan daya guna/penyerapan zat besi (Garrow, 2000).
2. Polifenol
Polifenol dalam bentuk asam fenol banyak terdapat pada teh, kopi, kakao dan anggur merah. Tanin yang terdapat dalam teh dalam konsentrasi yang tinggi dapat menghambat penyerapan zat besi, hal ini mungkin karena melalui pembentukan kompleks Fe tanin yang tidak larut dalam air dan tidak digunakan oleh sel-sel penyerap (Garrow, 2000).
3. Asam Fitat
Asam fitat termasuk dalam kategori mineral yang tidak larut dan dapat menghambat penyerapan zat besi. Secara umum, penyerapan mineral lebih baik tanpa kehadiran asam fitat atau oksalat (Grooper & Smith, 2012).
4. Kalsium
Kalsium dalam jumlah 300 hingga 600 mg dan dalam berbagai bentuk (seperti kalsium fosfat, kalsium sitrat, kalsium karbonat, dan kalsium klorida dan dalam susu), bila diberikan hingga 18 mg besi sebagai besi sulfat atau ketika dimasukkan ke dalam makanan, dapat mengurangi penyerapan zat besi (Grooper & Smith, 2012).
5. Mangan
Mangan berinteraksi dengan zat besi dan dapat secara negatif mempengaruhi penyerapan zat besi. Penghambatan penyerapan dapat terjadi lebih dari 50% (Grooper & Smith, 2012).
Daftar Pustaka :
- Garrow, JS. 2000. Human Nutrition and Dietetics. Churchil Livingstone. New York.
- Gropper, SS dan Smith, JL. 2012. Advanced Nutrition And Human Metabolism. Sixth Edition. Wadsworth.Balmont CA
- Kraemer, K dan Zimmermann, MB. 2007. Nutritional Anemia : Sight And Life Press.