konseling gizi

Langkah-Langkah Konseling Gizi

Konseling Gizi

konseling gizi

A. Definisi Konseling Gizi

Konseling gizi merupakan serangkaian kegiatan dilakukan dengan proses komunikasi yang dilakukan dua arah yang menanamkan kesan serta meningkatkan pengertian, sikap serta perilaku kita yang dapat memberikan klien mudah mengenali, memahami  dan mengatasi masalah gizi melalui pengaturan minumam dan makanan yang diberikan oleh seorang ahli gizi sesuai dengan kondisi kesehatan klien(Cornelia et al. 2013).

B. Manfaat Konseling Gizi

  1. Membantu klien untuk mengenali permasalahan gizi yang sedang dihadapi klien
  2. Membantu klien menyelesaikan dan mengatasi masalah gizi klien
  3. Mendorong klien untu bersama-sama mencari pemecahan masalah
  4. Mengarahkan klien untuk memilih alternatif pemecahan masalah yang disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan pasien
  5. Membantu proses penyumbuhan penyakit pasien dengan perbaikan gizi yang dilakukan klien

(Cornelia et al. 2013)

C. Aspek Penilaian Konseling Gizi

1. Asessment

  • Antropometri
  • Melakukan Pengukuran TB/PB
  • Melakukan Pengukuran BB/LLA/LK/TBLK

2. Biokimia

  • Menanyakan Data Biokimia

3. Klinik

  • Melakukan Pemeriksaan Klinik/Hasil Pemeriksaan Klinik

4. Melakukan Assesment

  • Menyiapkan Food Recall dan Food Model
  • Menanyakan Asupan Makan (24 jam yang lalu)
  • Menggunakan Food Model
  • Mencatat Hasil Anamnesa Asupan Makan
  • Mengkofersikan Ukuran Rumah Tangga ke Berat Bahan Makanan
  • Menganalisa Nilai Gizi
  • Membandingkan Asupan dengan Kebutuhan Gizi
  • Menyimpulkan Prosentase Kecukupan Gizi

5. Diagnosis

  • Menentukan Diagnosis Gizi

6. Intervensi Gizi/Konsultasi Gizi

  • Menyampaikan Diagnosis Gizi
  • Memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan gizi dan kodisi pasien
  • Klasifikasikan dengan pertanyaan terbuka dan pertanyaan mendalam
  • Membantu merumuskan pemecahan masalah/memberikan materi sesuai dengan penyakit klien
  • Mengecek pemahaman klien setelah memeberikan konseling gizi
  • Menjelaskan kapan kunjungan ulang untuk monitaring dan evaluasi diet yang diberikan kepada pasien.

D. Sikap Yang Perlu Diperhatikan Pada Seorang Konselor

  1. Menyambut dengan ramah
  2. Duduk menghadap klien dan tersenyum/mengangguk
  3. Ekspresi wajah menunjukkan rasa perhatian kepada klien
  4. Tubuh condong ke depan
  5. Kkontak mata sesuai dengan cara budaya setempat
  6. Santai dan bersahabat
  7. Volume suara memadai
  8. Informasi dan kecepatan berbicara memadai
  9. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami
  10. Mengajukan pertanyaan satu per satu
  11. Memberikan pujian dan dukungan
  12. Memperhatikan tingkah laku klien baik verbal dan non verbal
  13. Mengucapkan terima kasih

E. Langkah-Langkah Konseling Gizi

  1. Langkah pertama bertujuan agar klien menjelaskan permasalahan yang dihadapinya, keprihatinan yang dihadapi oleh klien dan alasan kenapa datang kepada koselor. Pada langkah ini sudah mulai membangun hubungan terapeutik. Pada langkah ini sangat penting untuk membangun hubungan yang positif berdasarkan rasa saling percaya, saling keterbukaan dan kejujuran berekspresi. Pada langkah ini konselor harus menunjukkan diri sebagai seorang berkompeten di bidang gizi dapat membantu klien mengatasi permasalahannya. Konselor menunjukkan diri dan meyakinkan diri klien bahwa konselor sebagai orang yang dapat dipercaya dan dapat membantu klien mengatasi masalahnya.
  2. Langkah kedua adalah identifikasi dan penilaian masalah. Pada langkah ini konselor mendiskusikan dengan klien tentang tujuan yang diperoleh dari proses konseling yang akan dilakukan. Pada langkah ini hindari kemungkinan keinginan atau harapan klien yang tidak realistis dan berlebihan. Sasaran-sasaran spesifik dan tingkah laku yang diharapkan sebagai indikator keberhasilan konseling juga dibicarakan pada langkah ini. Inti dari langkah ini adalah mendiagnosis permasalahan dan harapan klien pada akhir konseling ini.
  3. Langkah ketiga. Adalah memfasilitasi perubahan terafeutik. Tujuan dari langkah ini adalah mencari strategi dan intervensi yang dapat memudahkan terjadinya perubahan perilaku. Sasaran dan strategi sangat ditentukan oleh sifat masalah, gaya dan teori yang dianut oleh konselor, dan keinginan klien serta gaya komunikasinya. Konselor berupaya mencarikan berbagai alternatif pemecahan masalah dan konsekuensi dari masing-masing alternatif tersebut, serta merencanakan tindakan yang diputuskan.
  4. Langkah Keempat adalah evaluasi dan terminasi. Tujuan dari langkah ini adalah evaluasi terhadap hasil konseling dan akhirnya terminasi. Dengan memperhatikan indikator apakah proses konseling ini berhasil atau gagal, apakah konseling ini sudah dapat membantu klien atau malah memperburuk masalah. Keputusan untuk menghentikan intervensi dan mencari alternatif baru adalah usaha bersama antara klien dan konselor.

Daftar Pustaka

  • Cornelia et al. 2013. Konseling Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya Grub.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *