Diet Sakit Maag

Pengertian Maag

Maag terjadi ketika volume lapisan lendir tebal yang berfungsi untuk melindungi lambung mengalami penurunan, sehingga asam pencernaan dapat melukai jaringan yang melapisi lambung. Sakit maag dapat  terjadi ketika lapisan lambung mengalami luka dan kondisi ini bisa diperburuk dengan meningkatnya asam lambung. Gejala yang dialami mengacu pada rasa sakit dan nyeri serta tidak nyaman pada bagian atas perut .

Tujuan Diet Sakit Maag

Tujuan diet pada sakit maag adalah untuk mengurangi rasa nyeri pada mukosa lambung. Selain itu, bertujuan untuk  tidak memperberat kerja lambung pada proses penyembuhan, berdasarkan rangkaian kejadian yang kompleks mulai dari trauma awal hingga perbaikan jaringan yang rusak.

Syarat dan Prinsip Diet Sakit Maag

Makanan yang sebaikanya di konsumsi pada penderita maag

1. Mengkonsumsi makanan yang tinggi protein yang rendah lemak. Makanan seperti (ayam tanpa kulit, daging tanpa lemak, ikan, telur, tahu, tempe dan kacang-kacangan) yang baik untuk mempercepat penyembukan luka pada lambung.
2. Konsumsi buah dan sayur. Diet kaya serat untuk penderita tukak lambung dianjurkan (20 sampai 30 g / hari, menurut WHO serat bertindak sebagai penyangga, mengurangi konsentrasi asam empedu di lambung dan waktu transit usus, sehingga mengurangi perut kembung serta mengurangi ketidaknyamanan dan nyeri di saluran pencernaan. Makanan tinggi serat dapat di temukan pada biji-bijian (oatmeal, beras merah), pada buah-buahan dan sayuran. Buah dan sayuran merupakan sumber serat, polifenol, dan antioksidan yang berkontribusi pada kesehatan dan membangun sistem kekebalan tubuh untuk mempercepat proses penyembuhan maag.
3. Mengkonsumsi asupan mineral & vitamin. Mikronutrien seperti zinc penting untuk menjaga fungsi sistem kekebalan tubuh, sebagai respons terhadap stres oksidatif, dan untuk menyembuhkan luka. Selenium dapat mengurangi komplikasi infeksi dan meningkatkan penyembuhan.
4. Mengkonsumsi makanan probiotik. Maag dapat disebabkan karena infeksi bakteri Helicobacter pylori, gejala ketika terinfeksi bakteri yaitu nyeri pada lambung, mengalami mual, muntah. Prebiotik dapat berkontribusi untuk mengurangi tingkat infeksi oleh bakteri. Yoghurt dan kefir adalah sumber probiotik bersama dengan protein yang mengurangi iritasi dan mengobati maag serta mendukung pertumbuhan mikrobioma usus.
5.  Apabila mengalami gejala mual dan muntah, konsumsi makanan sebaiknyan dalam porsi kecil dengan frekuensi sering, makanan bisa dalam bentuk lunak atau cair.

Makanan yang sebaikanya di batasi pada penderita maag

1. Membatasi asupan makanan tinggi lemak. Mengurangi makanan yang memiliki kandungan lemak yang tinggi, seperti makanan bersantan dan goreng-gorengan. Agar lemak dalam tubuh dapat diserap oleh usus halus maka lemak pada makanan di lambung harus dipecah menjadi partikel-partikel kecil untuk memudahkan proses penyerapan. Makanan yang tinggi lemak membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dicerna, semakin lama proses pencernaan lemak makan produksi asam lambung juga meningkat.
2. Menghindari makanan yang berbumbu tajam dan merangsang seperti makanan yang pedas, lada.
3. Kurangi makanan yang menyebabkan tidak nyaman pada lambung seperti buah yang terlalu asam seperti jeruk, nanas, markisa.
4. Membatasi minuman teh, kopi serta minuman bersoda. Kopi dan teh dapat meningkatkan produksi asam lambung yang dapat mengiritasi mukosa. Hal yang sama berlaku untuk minuman ringan yang bersoda, yang selain meningkatkan produksi asam berbentuk gas dan menyebabkan distensi lambung dan berhubungan dengan dispepsia. Makanan yang diperbolehkan, makanan yang harus dikonsumsi dengan hati-hati, dan makanan yang harus dihindari.
5. Membatasi makanan yang mengandung gas. Pada sayuran (brocoli, kubis) dan pada buah-buahan (durian, nangka).

Tabel Bahan Makanan bagi Penderita Maag

Daftar Pustaka

• Nathália, D. V., & Elisângela, C. (2014). Nutritional Care in Peptic Ulcer. Nutrients, 27(4). Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4743227/
  
• Persatuan Ahli Gizi Indonesia Asosiasi Dietisien Indonesia.(2020). Penuntun Diet Dan Terapi Gizi Edisi 4. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.