ontoh proposal balitbankes

Proposal Penyuluhan Gizi

Proposal Penyuluhan Gizi “Jajanan Sehat”

A. Pendahuluan

Makanan jajanan merupakan makanan dan minuman yang diolah oleh pengrajin makanan. Makanan tersebut tersedia di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap untuk disantap dan dijual umum  yang disajikan oleh jasa boga, rumah makan,  restoran, dan  hotel.

Menurut Moehji (2000), makanan jajanan umumnya mengandung tinggi karbohidrat yang membuat merasa cepat kenyang, selain itu keamanan dan kesehatan dari jajanan tersebut masih sangat diragukan. Makanan yang tidak cukup mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan anak, akan menyebabkan perubahan metabolisme dalam otak, sehingga mengakibatkan ketidakmampuan berfungsi secara normal. Pada keadaan yang lebih berat dan kronis, kekurangan gizi menyebabkan pertumbuhan terganggu, jumlah sel otak berkurang, dan terjadi ketidak sempurnaan biokimia dalam otak sehingga berpengaruhterhadap perkembangan kecerdasan dan fungsi kognitif anak (Anwar, 2000).

Jajanan anak sekolah sedang mendapat sorotan khusus, karena selain banyak dikonsumsi anak sekolah yang merupakan generasi muda juga banyak bahaya yang mengancam dari konsumsi pangan jajanan. Keamanan pangan jajanan sekolah perlu lebih diperhatikan karena berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak sekolah. Makanan yang sering menjadi sumber keracunan adalah makanan ringan dan jajanan, karena biasanya makanan ini merupakan hasil produksi industri makanan rumahan yang kurang dapat menjamin kualitas produk olahannya (Adriani dan Wirjatmadi, 2012).

Makanan jajanan sering kali lebih banyak mengandung unsur karbohidrat dan hanya sedikit mengandung protein, vitamin, atau mineral. Karena ketidaklengkapan gizi dalam makanan jajanan, maka pada dasarnya makanan jajanan tidak dapat mengganti sarapan pagi atau makan siang. Anak-anak yang banyak mengkonsumsi makanan jajanan perutnya akan merasa kenyang karena padatnya kalori yang masuk dalam tubuh. Sementara gizi seperti protein, vitamin, dan mineral masih sangat kurang. Dampak positifdari makanan jajanan itu sendiri dapat menggantikan energi yang hilang saat beraktifitas disekolah, adapun dampak negatif dari makanan jajanan yaitu timbulnya diare dan keracunan akibat kebersihan kurang terjamin. (Khomsan, 2006)

Maka disini kami menemukan inovasi jajanan sehat yaitu Burger Tempe. Burger tempe merupakan salah satu olahan inovatif dari burger. Burger tempekaya akan protein nabati yang berasal dari tempe itu sendiri. Hadirnya burger tempe merupakan salahsatu inovasi di bidang kuliner, dimana tempe (bahan pangan nabati) sebagai makanan khas Indonesia yang dijadikan sebagai bahan pengganti daging (bahan pangan hewani) dalam pembuatan isian burger, juga dapat menjadi pilihan bagi orang-orang yang dengan alas an tertentu tidak dapat memakan daging. Sebagai bahan makanan yang sehat dengan harga ekonomis, tempe layak dijadikan sebagai bahan pembuatan makanan populer, seperti burger.

B. Tujuan

Tujuan Umum

  1. Dapat memahami dan mengaplikasikan bagaimana jajanan sehat yang baik untuk kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Mengajak peserta diklat untuk menghasilkan produk jajanan sehat seperti burger dengan isian yang berbahan dasar tempe.

Tujuan Khusus

  1. Mengetahui pengertian jajanan sehat
  2. Mengetahui ciri – ciri jajanan sehat
  3. Mengetahui manfaat jajanan sehat
  4. Mengetahui cara memilih jajanan sehat
  5. Mengetahui dampak jajanan tidak sehat
  6. Mengetahui daya terima siswa terhadap isian burger dengan tempe sebagai bahan dasar pembuatan isinya.
  7. Mengenalkan jajanan sehat yang terbuat dari tempe sebagai pengganti jajanan yang tidak sehat

C. Sasaran

  1. Wali murid SDN Totosari
  2. Petugas kantin SDN Totosari

D. Metode dan Proses

Metode dan  Proses : Ceramah dan Demo Masak

E. Materi Pelatihan

1.Pengertian Jajanan Sehat

Makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang diolah oleh pengrajinmakanan di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap santap untukdijual bagi umum selain yang disajikan jasa boga, rumah makan atau restoran, danhotel.

Menurut Moehji (2000), makanan jajanan pada umumnya mengandung tinggi karbohidrat, sehingga membuat cepat kenyang, selain itu keamanan dan kesehatan dari jajanan tersebut masih sangat diragukan. Makanan yang tidak cukup mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan anak, akan menyebabkan perubahan metabolisme dalam otak, sehingga mengakibatkan ketidakmampuan berfungsi secara normal. Pada keadaan yang lebih berat dan kronis, kekurangan gizi menyebabkan pertumbuhan terganggu, jumlah sel otak berkurang, dan terjadi ketidak sempurnaan biokimia dalam otak sehingga berpengaruhterhadap perkembangan kecerdasan dan fungsi kognitif anak (Anwar, 2000).

Makanan jajanan yang juga dikenal sebagai street foods adalah jenis makananyang dijual di kaki lima, pinggiran jalan, di stasiun, di pasar, tempat pemukiman,serta lokasi yang sejenis. Jajanan sehat adalah jajanan yang bergizi dan tidak mengandung zat-zat berbahaya bagi tubuh. Secara prinsip, pada umumnya makanan jajanan terbagimenjadi empat kelompok yaitu :

  • Makanan utama atau main dish seperti bakso, mie ayam.
  • Penganan atau snack seperti makanan kemasan, kue-kue.
  • Minuman seperti berbagai macam es dan minuman kemasan.
  • Buah-buahan segar seperti mangga, melon.

2. Ciri ciri Jajanan Sehat

Makanan jajanan sehat adalah makanan yang memiliki ciri sebagai berikut:

  • Bebas dari lalat, semut, kecoa dan binatang lain yang dapat membawa kumanpenyakit.
  • Bebas dari kotoran dan debu lain.
  • Makanan yang dikukus, direbus atau digoreng menggunakan panas yangcukup artinya tidak setengah matang.
  • Disajikan dengan menggunakan alas yang bersih dan sudah dicuci lebihdahulu dengan air bersih. Kecuali makanan jajanan yang di bungkus plastik atau daun.
  • Makanan jajanan yang terbuka hendaklah dilakukan dengan menggunakansendok, garpu atau alat lain yang bersih, jangan mengambil makanan dengantangan.
  • Menggunakan makanan yang bersih, demikian pula lap kain yang digunakanuntuk mengeringkan alat-alat itu supaya selalu bersih.

Makanan yang sehat harus memiliki ciri sebagai berikut seperti yang pernahdiutarakan oleh Dra. Zulaimah, Msi.,Apt selaku Kepala BPOM Semarang yaituterbebas dari bahaya fisik, kimia dan biologis.

  • Bahaya jajanan dalam hal fisik antara lain adalah benda asing yang ada dalam makanan. Seperti halnya kuku, rambut, serangga yang mati, potongan plastik maupun yang lainnya.
  • Bahaya kimia Makanan antara lain adalah merupakan dan adanyapencemaran zat kimia seperti halnya cairan pembersih, pestisida dan lainnyayang tentunya akan membahayakan kesehatan anak atau dapat jugadiakibatkan racun dari bahan makanan itu sendiri seperti halnya jamur racun,singkong racun dan lainnya.
  • Bahaya biologis maksudnya adalah dapat disebabkan mikroba patogen.

Karena mikroba jenis ini akan bisa menyebabkan keracunan makanan.Bentuknya bisa berupa virus, parasit atau pun bakteri.  Sedangkan makanan jajanan yang aman merupakan makanan yangmempunyai syarat-syarat sebagai berikut:

  1. Tidak menggunakan bahan kimia yang dilarang.
  2. Tidak menggunakan bahan pengawet yang dilarang.
  3. Tidak menggunakan bahan pengganti rasa manis atau pengganti gula.
  4. Tidak menggunakan bahan pewarna yang dilarang.
  5. Tidak menggunakan bumbu penyedap masakan atau vetsin yang berlebihan.
  6. Tidak menggunakan air yang dimasak dengan tidak matang.
  7. Tidak menggunakan bahan makanan yang sudah busuk atau yang sebenarnyatidak boleh diolah, misalnya telah tercemari oleh obat serangga atau zat kimiayang berbahaya.
  8. Tidak menggunakan bahan makanan yang tidak dihalalkan oleh agama.
  9. Tidak menggunakan bahan makanan atau bahan lain yang belum dikenal oleh masyarakat.

3. Manfaat Jajanan Sehat

Manfaat jajanan sehat diantaranya:

  • Pertumbuhan dan perkembangan yang optimal
  • Terhindar dari berbagai penyakit
  • Sehat, dapat melakukan aktivitas tanpa gangguan

4. Cara Memilih Jajanan Sehat

  1. Bersih
  2. Jauh dari tempat sampah, got, debu dan asap kendaraan bermotor
  3. Tertutup
  4. Tidak bekas dipegang-pegang orang
  5. Amati komposisinya. Bacalah dengan teliti adakah kandungan bahan-bahan makanan tambahanyang berbahaya dan bisa merusak kesehatan
  6. Cicipi rasanya, jika jajan rasanya sudah agak asam jajanan tersebut sudahtidak layak di konsumsi (Ed)
  7. Perhatikan warna dari jajanan tersebut, jika jajanan memiliki warna yangterang atau cerah, bisa jadi jajanan tersebut menggunakan perwarna kimiabukan perwarna alam
  8. Aroma makanan. Ada baiknya kita mencium aroma makanan atau jajanan yang akan kita beli,jika aromanya sudah apek atau seperti basi, maka makanan tersebut bisadipastikan sudah terkandung bakteri didalamnya
  9. Masih segar. Perhatikan kualitas makanan, apakah masih segar atau sudah berjamur yangbisa menyebabkan keracunan. Makanan yang sudah berjamur menandakanproses tidak berjalan dengan baik atau sudah kadaluarsa
  10. Tidak digoreng dengan minyak goreng yang sudah keruh
  11. Tidak mengandung zat pemanis, zat pengawet, zat penyedap, dan zatpewarna buatan yang berlebihan
  12. Bau tidak apek atau tengik
  13. Tidak dibungkus dengan kertas bekas atau koran
  14. Dikemas dengan plastik atau kemasan lain yang bersih dan aman
  15. Lihat tanggal kadaluwarsa
  16. Cermati minuman dingin yang dimasukan es batu, karena saat ini banyakpenjaja minuman yang mencampurkan es batu untuk pendingin ikan kedalam minuman agar menjadi dingin. Es batu tersebut sangat tidak layakkonsumsi karena dibuat dengan air biasa dan harganya pun jauh lebih murah.
  17. Terdaftar di BPOM Jajan yang layak untuk dikonsumsi yaitu jajan yang sudahmendapat izin dagang dari BPOM

5. Dampak Jajanan Tidak Sehat

  1. Pemanis buatan: sakarin (kanker kandung kemih)
  2. Pewarna tekstil: Rhodamine B ( pertumbuhan lambat, gelisah)
  3. Bahan pengenyal boraks (demam, kerusakan ginjal, diare, mual, muntah,pingsan, kematian)
  4. Penambah rasa: Monosodium Glutamat (MSG) (pusing, selera makanterganggu, mual, kematian)
  5. Bahan pengawet: formalin (sakit perut, kejang-kejang, muntah, kencingdarah, tidak bisa kencing, muntah darah, hingga akhirnya menyebabkankematian).
  6. Timah (pikiran kacau, pingsan, lemah, tidak ingin bermain, sulit bicara,mual, muntah)
  7. Makanan tidak bergizi (Gangguan berfikir makanan mengandung mikroba, basi atauberacun, sakit perut, diare)

6. Produk Jajanan Sehat

Burger tempe merupakan salah satu olahan inovatif dari burger. Burger tempe kaya akan protein nabati yang berasal dari tempe itu sendiri. Hadirnya burger tempe merupakan salah satu inovasi di bidang kuliner, di mana tempe (bahan pangan nabati) sebagai makanan khas Indonesia yang dijadikan sebagai bahan pengganti daging (bahan pangan hewani) dalam pembuatan isian burger, juga dapat menjadi pilihan bagi orang-orang yang dengan alasan tertentu tidak dapat memakan daging. Sebagai bahan makanan yang sehat dengan harga ekonomis, tempe layak dijadikan sebagai bahan pembuatan makanan populer, seperti burger.

Erwin (2006), menyatakan bahwa saat ini masyarakat sudah mulai memerhatikan pola makan yang sehat alami. Bahan pangan sumber protein nabati mulai lebih banyak dikonsumsi sebagai pengganti bahan pangan sumber protein hewani yang perlu dibatasi pemakaiannya, terutama karena kondisi kesehatan tertentu, misalnya karena mengalami hiperkolesterolemia, atau penyakit kardiovaskular lainnya yang terkait dengan konsumsi lemak atau kolesterol yang berlebihan. Manfaat kandungan zat gizi pada Tempe:

  1. Protein yang terdapat dalam tempe sangat tinggi, mudah dicerna sehingga baik untuk mengatasi diare.
  2. Mengandung zat besi, flafoid yang bersifat antioksidan sehingga menurunkan tekanan darah.
  3. Mengandung superoksida desmutase yang dapat mengendalikan radikal bebas, baik bagi penderita jantung.
  4. Penanggulangan anemia. Anemi ditandai dengan rendahnya kadar hemoglobin karena kurang tersedianya zat besi (Fe), tembaga (Cu), Seng (Zn), protein, asam folat dan vitamin B12, di mana unsur-unsur tersebut terkandung dalam tempe.
  5. Anti infeksi. Hasil survey menunjukkan bahwa tempe mengandung senyawa anti bakteri yang diproduksi oleh karang tempe (R. Oligosporus) merupakan antibiotika yang bermanfaat meminimalkan kejadian infeksi.
  6. Daya hipokolesterol. Kandungan asam lemak jenuh ganda pada tempe bersifat dapat menurunkan kadar kolesterol.
  7. Memiliki sifat anti oksidan, menolak kanker.
  8. Mencegah masalah gizi ganda (akibat kekurangan dan kelebihan gizi) beserta berbagai penyakit yang menyertainya, baik infeksi maupun degeneratif.

F. Alat dan Bahan

1. Alat :

  • Kompor
  • Tabung gas
  • Teflon
  • Spatula
  • Baskom
  • Sarung tangan palstik

2.Bahan :

  • 100gr daging giling
  • ½ papan tempe
  • Tepung roti
  • ½ butir telur
  • 1 siung bawang bombay, bawang putih
  • Gula, garam, merica bubuk
  • Saus teriyaki
  • Saus tomat
  • Kecap manis
  • Mayones
  • Roti
  • Selada
  • Keju
  • Margarin

3. Proses pembuatan :

  • Kukus tempe lalu haluskan.
  • Setelah tempe dingin campur dengan daging giling, bawang putih (yang sudah dihaluskan) bawang bombay cincang, telur, gula, garam, merica, saus teriyaki, kecap manis lalu tambahkan tepung roti sampai adonan bisa dibentuk.
  • Bentuk adonan menjadi patty.
  • Panaskan margarin lalu masukkan patty dan dibolak balik sampai matang.
  • Panggang burger (roti) sampai kecoklatan.
  • Susun burger, selada, keju, patty tempe,mayones dan saustomat.
  • Burger tempe siap disajikan.

G. Struktur Program

  • Penyuluhan tentang Jajanan Sehat
  • Demo Membuat Burger Tempe
No Kompetensi PengalamanBelajar PerkiraanWaktu
1. Penyuluhan tentang jajanan sehat Peserta mampu memahami dan menerapkan jajanan sehat dalam kehidupan sehari-hari 30 menit
2. Membuat burger tempe Peserta mampu membuat Burger Tempe 45 menit

H. Narasumber, Pelatih / Fasilitator

No. Nama Narasumber Materi Waktu Keterangan
1. Aulia Fatihah, S.Gz. Jajanan Sehat 30 min Ruang Kelas SDN Totosari
2. Marsyah, S.TP., M.P Pengolahan dan Kandungan Gizi pada Tempe 45 min Ruang Kelas SDN Totosari

I. Penyelenggaraan

Waktu : Jum’at, 21 Juni 2019

Tempat : SDN Totosari

Panitia :

  • Ketua : SelistiaToha
  • Sekretaris : Sheila Khalida Hasanah
  • Bendahara : Wahyu Widianingrum
  • Sie Acara : Evi Febrianti
  • Sie Dekdok : Ghaniy Tristianti

J. Alat Bantu Diklat

  • Proyektor
  • Lcd
  • MMT
  • Kamera
  • Meja
  • Kursi

K. Evaluasi

  • Melakukan pengujian organoleptik produk yang telah di demonstrasikan pada para peserta. Pada pengujian organoleptic diharapkan kami dapat mengetahui tingkat kepuasaan peserta terhadap produk yang kami demonstrasikan.
  • Peserta diharapkan dapat menerapkan bagaimana jajanan sehat yang baik untuk kesehatan dalam kehidupan  sehari-hari.

L. Rincian Pembiayaan

No. Nama Kwantitas Harga
1. Daging sapi giling 500 gram Rp 55.000,-
2. Tempe 2 papan besar Rp 6.000,-
3. Tepung roti ½ kg Rp 6.000,-
4. Telur 2 butir Rp 1.500,-
5. Bawang bombai 1 buah Rp 1.000,-
6. Bawang putih 3 siung Rp 500,-
7. Bumbu 3 sdm Rp 500,-
8. Saus teriyaki 2 bungkus Rp 4.000,-
9. Saustomat 5 sachet Rp 2.500,-
10. Kecap manis 2 sachet Rp 5.000,-
11. Mayones 2 sachet Rp 8.000,-
12. Roti 5 buah Rp 10.000,-
13. Selada 5 lembar Rp 1.500,-
14. Keju 5 lembar Rp 10.000,-
15. Margarin 1 sachet Rp 2.000,-
JUMLAH Rp 113.500,-
No. Nama Kwantitas Harga Satuan Harga
1. Fee pembicara 2 orang Rp 300.000,- Rp 600.000,-
2. Snack pembicara 2 orang Rp 10.000,- Rp 20.000,-
3. Snack peserta 25 orang Rp 5.000,- Rp 125.000,-
JUMLAH Rp 745.000,- Rp 745.000,-

Daftar Pustaka

  • Ariandani, B. 2011.Faktor Yang BerhubunganDenganPemilihanMakananJajananPada
  • AnakSekolahDasar. Program StudiIlmuGizi. FakultasKedokteranUniversitasDiponegoro Semarang.
  • BadanPengawasObatdanMakanan.  LaporanAksiNasional:  GerakanMenujuPangan
  • JajananAnakSekolah  yang  Aman,  BermutudanBergizi. Jakarta (ID): Badan POM. 2013.
  • ArmanWokas. 2018. GambaranTentangPerilakuHidupBersih Dan  Sehat Di  Sekolah
  • DasarNegeriGumpang01  KartasuraSukoharjo. Skripsi.FakultasIlmuKesehatan. UniversitasMuhammadiyah Surakarta.
  • DepartemenKesehatan RI, 2007. PanduanKesehatanTentangPerilakuHidupBersihSehat (Phbs) CuciTangan.Jakarta : Depkes RI ; 2007
  • Susiati, 2008, Keterampilan Keperawatan Dasar, Paket 1, Erlangga Medical Series, Jakarta
  • Tahir, Yoesrianto. 2007. Materi Penyuluhan Gizi Massal (Pastoral Care). Blitar: Instalasi Gizi Rumah Sakit Katolik Budi Rahayu
  • Tietjen, L. Dkk (2004). Panduan Pencegahan Infeksi untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirahardjo bekerjasama dengan JPKKR/POGI dan JHPIEGO.
  • Kementrian Kesehatan RI. 2014. Pedoman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Jakarta: Kemenkes RI ; 2014

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *