Pengertian Konstipasi
Konstipasi merupakan gangguan buang air besar yang terjadi apabila buang air besar kurang dari 3 kali seminggu atau 3 hari dan diperlukan mengejan berlebihan ketika buang air besar. Konstipasi terjadi apabila frekuensi buang air besar yang rendah dengan karakteristik feses yang keras dan memberikan ketidaknyamanan dan rasa terganggu ketika buah air besar.
Penyebab Konstipasi
Konstipasi terjadi karena kegagalan dalam merespons dorongan buang air besar, kurangnya asupan serat dan cairan yang tidak tercukupi dalam tubuh dapat menyebabkan konstipasi. Asupan serat yang rendah dapat menyebabkan masa feses berkurang dan sulit untuk buang air besar. Sedangakan asupan cairan yang masuk ke dalam tubuh berasal dari minuman maupun makanan berfungsi sebagai pelumas yang membantu sisa metabolisme di usus besar.
Cara Mencegah Konstipasi
Serat memiliki kemampuan untuk mengikat air di dalam usus besar yang membuat volume feses menjadi lebih besar dan merangsang syaraf rektum sehingga menimbulkan rasa ingin defekasi (BAB). Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah konstipasi adalah dengan mengkonsumsi serat sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan pedoman gizi seimbang oleh Kemenkes RI, rata-rata kebutuhan serat Indonesia membutuhkan 25-30 gram serat.
Sayur dan buah merupakan sumber serat pangan yang mudah ditemukan dalam makanan. Konsumsi buah minimal 3 porsi buah dan 2 porsi sayuran setiap hari. WHO menganjurkan secara umum konsumsi sayuran dan buah-buahan 400 gram per orang per hari, yang terdiri dari 250 gram sayur (setara dengan 2 porsi atau 2 gelas sayur setelah dimasak dan ditiriskan) dan 150 gram buah, (setara dengan 3 buah pisang ambon ukuran sedang atau 1 potong pepaya ukuran sedang atau 3 buah jeruk ukuran sedang). Pada balita dan anak usia sekolah dianjurkan untuk mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan 300-400 gram per hari dan bagi remaja dan orang dewasa sebanyak 400-600 gram per hari.
Pada asupan cairan dapat mempengaruhi terjadinya konstipasi. Tubuh akan selalu membutuhkan air untuk menyerap kembali air yang tersedia di dalam usus. Hal ini dapat dilihat bahwa apabila tubuh kekurangan asupan cairan, maka feses akan menjadi lebih kering dari normal dan menghasilkan feses yang keras. Mengkonsumsi air putih sesuai dengan kebutuhan, rata-rata tubuh orang dewasa akan kehilangan 2,5 liter cairan per hari. Sekitar 1,5 liter cairan tubuh keluar melalui urin, 500 ml keluar melalui keringat, 400 ml keluar melalui proses respirasi (pernafasan) dan 100 ml keluar melalui feses.
Kebutuhan serat dan cairan dianggap cukup apabila buang air besar dapat dilakukan dengan mudah, tanpa perlu mengejan kuat.
Daftar Pustaka
file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/19950-40546-1-SM.pdf
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3786707/