keunggulan dan kelemahan antropometri

Keunggulan dan Kelemahan Antropometri

keunggulan dan kelemahan antropometri

Pengertian antropometri gizi

Antropometri gizi adalah berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisis tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Berbagai jenis ukuran tubuh antara lain: berat badan, lingkar lengan atas, dan tebal lemak di bawah kulit.

Syarat mendasari penggunaan atropometri

  1. Alatnya mudah di dapat dan digunakan, seperti dacin, pita lingkar lengan atas, microtoa, dan alat pengukur panjang bayi yang dapat di buat sendiri di rumah.
  2. Pengukuran dapat dilakukan berulang-ulang dengan mudah dan obyektig. Contohnya apabila terjadi kesalahan pada pengukuran dapat dilakukan pengukuran kembali tanpa harus mempersiapkan alat yang rumit.
  3. Pengukuran bukan ahanya dilakukan dengan tenaga khusus profesional, tetapi juga oleh tenaga lain setelah dilatih.
  4. Biaya relatif murah karena alat mudah di dapat dan tidak memerlukan bahan-bahan lainnya.
  5. Hasilnya mudah di simpulkan karena mempunyai ambang batas (cut off points) dan baku rujukan yang sudah pasti.
  6. Secara ilmiah diakui kebenaran secara ilmiah. Dapat digunakan untuk penapisan (screening) status gizi.

Keunggulan Antropometri

  1. Prosedurnya aman, dan dapat dilakukan pada jumlah sampel yang besar.
  2. Relatif tidak membutuhkan tenaga ahli. Tetapi cukup dilakukan oleh tenaga yang sudah dilatih dalam waktu singkat agar dapat melakukan pengukuran antropometri. Kader gizi posyandu tidak perlu seorang ahli tetapi dengan pelatihan singkat ia dapat melaksanakan pengukuran antropometri secara rutin.
  3. Alatnya murah, mudah dibawa, tahan lama, dapat dipesan dan dibuat di daerah setempat. Beberapa alat antropometri yang mahal dan harus diimpor diluar negeri seperti “Skin Fold Caliper” untuk mengukur ketebalan lemak di bawah klulit
  4. Metode ini tepat dan akurat karena dapat dilakukan.
  5. Dapat mendeteksi atau menggambarkan riwayat gizi di masa lamp[au.
  6. Umumnya dapat mengidentifikasi status gizi kurang dan gizi buruk karena sudah terdapat ambang batas yang jelas.
  7. Metode antropometri dapat mengevaluasi perubahan status gizi pada periode tertentu, atau dari satu generasi ke generasi berikutnya.
  8. Metode antropometri gizi dapat digunakan untuk penapisan kelompok yang rawan terhadap gizi.

Kekurangan Antropometri

  1. Tidak sensitif. Metode ini tidak dapat mendeteksi status gizi dalam waktu singkat.
  2. Faktor di luar gizi (penyakit, genetik, dan penurunan penggunaan energi) dapat menurunkan spesifitas dan sensitifitas pengukuran antropometri.
  3. Kesalahan yang terjadi pada bsaat pengukuran adapat mempengaruhi presisi, akurasi, dan validitas pengukuran antropomentri gizi.
  4. Kesalahan yang terjadi karena salah pengukuran, perubahan hasil pengukuran fisik maupun komposisis jaringan dan analisis dan asumsi yang keliru.
  5. Sumber kesalahan biasanya berhubungan dengan latihan petugas yang tidak cukup, kesalahan alat atau alat tidak ditera, dan kesulitan pengukuran.

Daftar Pustaka

Supariasa, I. D. N., Bakri, B., & Fajar, I. (2014). Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *