Cegah Stunting Sejak Dini

Pengertian stunting

Stunting merupakan suatu gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak yang disebabkan kekurangan energi kronis dan adanya penyakit infeksi secara berulang. Tanda seorang anak mengalami stunting dengan panjang badan atau tinggi badannya berada di bawah standar menurut usianya.

Stunting menjadi perhatian pemerintah

Perlu diketahui angka Stunting di Indonesia berdasarkan hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 masih tinggi yaitu 21,6% dan khususnya Kabupaten Bulungan angka stunting yaitu 18,9%. Target pemerintah Indonesia berdasarkan RPJMN 2020-2024 angka stunting turun menjadi 14%.

Risiko jika anak mengalami stunting

Resiko anak yang mengalami stunting dalam jangka panjang akan berdampak pada tinggi badan anak yang berada di bawah rata-rata dapat mengganggu proses metabolisme, pertumbuhan, dan perkembangan pada tubuh anak, gangguan perkembangan otak juga berpengaruh sehingga dapat menurunkan fungsi kognitif kecerdasan anak, tidak hanya itu anak juga akan berisiko mengalami penyakit degeneratif.

Peran orang tua pada kondisi kesehatan anak

Peran orang tua sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kesehatan anaknya dengan memperhatikan pola hidup sehat dan menerapkan pola makan bergizi seimbang. Sebagai perempuan dan kelak akan menjadi seorang ibu mulai sejak dini kita cegah stunting yang dimulai sejak usia remaja dan ibu yang sedang mengandung pada 1000 HPK sejak anak dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun karena jika anak mengalami stunting sudah lebih dari usia 2 tahun akan sulit dan membutuhkan penanganan khusus oleh tenaga kesehatan.

Bersama sejak dini cegah stunting

Buat para perempuan yang kelak akan menjadi seorang ibu perhatikan kondisi kesehatanmu sekarang :

  1. Cek status gizimu
  2. Pastikan kamu tidak KEK (Kekurangan Energi Kronis) yang mengalami KEK ditandai dengan lila < 23,5 cm
  3. Kamu tidak mengalami Anemia (Hb tidak berada < 12 g/dL)
  4. Konsumsi makanan yang bergizi seimbang
  5. Batasi makanan tinggi gula, garam dan lemak
  6. Lebih banyak konsumsi sayur dan buah
  7. Aktivitas fisik dan olahraga minimal 30 menit sehari

Bagi ibu yang sedang hamil juga penting memperhatikan kesehatannya dan pola makan yang bergizi karena ibu akan membagi makanan yang dikonsumsi dengan anak yang di kandungan maka selama kehamilan yang perlu diperhatikan :

  1. Ibu rutin memeriksakan kehamilannya
  2. Pastikan ibu tidak mengalami anemia ( Hb tidak berada < 12 g/dL)
  3. Mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang
  4. Mengkonsumsi sayur dan buah lebih banyak untuk mengindari sembelit (susah BAB)
  5. Mengurangi asupan garam, gula dan makanan berlemak
  6. Membatasi makanan yang berkemasan dan instan seperti sarden, kornet, sosis, bakso, keripik snack manis/asin dan makanan lainnya
  7. Melakukan aktifitas fisik yang ringan (jalan kaki 10 – 15 menit keliling sekitar rumah)

Bagi para ibu yang memiliki balita perhatikan pola asuh yang tepat untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak :

  1. Menerapkan ASI Eksklusif 6 bulan
  2. Memberikan MP-ASI setelah 6 bulan dengan makanan yang bergizi seimbang dan bervariasi
  3. Pantau BB anak dan TB anak setiap bulannya menimbang di Posyandu
  4. Rutin Imunisasi di Posyandu atau di pelayanan kesehatan terdekat
  5. Menjaga kebersihan lingkungan
  6. Tidak merokok dan hindari lingkungan sekitar asap rokok

Begitu pentingnya menerapkan pola hidup yang lebih sehat salah satunya dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang. Pola asuh orang tua yang tepat dan peduli akan kesehatan anaknya menjadi faktor penting dalam pertumbahan dan perkembangan anak untuk tidak mengalami stunting. Manfaatkan pelayanan kesehatan terdekat di sekitarmu untuk mendapatkan informasi serta pelayanan yang tepat pada kondisi kesehatan anak.

Referensi

  • Buku Saku Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022. (2022). Kemenkes RI.
  • Pencegahan Stunting pada Anak. (2019). Kemenkes RI.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *