Hubungan Jumlah dan Bentuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan Status Gizi Ibu Hamil Di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2018 (Data Riskesdas 2018)
Disusun sebagai salah satu syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan
Disusun oleh :
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
X 666 666 666
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penelitian
- Tujuan Umum
- Tujuan Khusus
C. Kerangka Teoritis
D. Kerangka Konsep
E. Definisi Operasional
F. Metodologi Penelitian
- Jenis dan Rancangan Penelitian
- Lokasi dan Waktu Penelitian
- Populasi dan Sampel Penelitian
- Variabel Penelitian
- Prosedur Penelitian
- Pengolahan Data
- Analisis Data
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Definisi Operasional
Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Tabel 3. Daftar Variabel dan Kuesioner dalam Riskesdas 2018
Table 4. Kode Variabel Pekerjaan dalam Riskesdas 2018
Table 5. Kode Variabel Pendidikan dalam Riskesdas 2018
Table 6. Tabel Coding Variabel Penelitian
TABEL GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Teoritis
Gambar 2. Kerangka Konsep
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ibu hamil termasuk dalam kelompok yang mudah mengalami masalah gizi pada saat kehamilan, salah satunya ialah masalah gizi Kurang Energi Kronis (KEK). Masalah gizi tersebut dapat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan janin yang mengakibatkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), serta mampu menyebabkan kematian pada ibu hamil (Utami et al., 2018). Masalah gizi pada ibu hamil sering ditemukan di negara berkembang, salah satunya seperti Kurang Energi Kronis (KEK) ataupun kekurangan zat gizi mikro (Salam, 2013). Pengukuran LILA dilakukan untuk mengetahui status gizi pada ibu hamil dengan satuan cm (Utami et al., 2018). Salah satu parameter asupan zat gizi ibu hamil terpenuhi adalah adanya peningkatan berat badan setiap bulan pada ibu (Sulistyoningsih, 2011).
Berdasarkan hasil Riskesdas 2013 di Indonesia angka KEK pada ibu hamil sebesar 24,2%, sedangkan pada hasil Riskesdas 2018 angka KEK pada ibu hamil sebesar 17,3%. Hal tersebut menunjukkan bahwa terjadi penurunan angka KEK pada ibu hamil di Indonesia. Menurut data Riskesdas (2007), prevalensi KEK tertinggi di Provinsi NTT sebesar 24,6%, kemudian pada 5 tahun berikutnya pada data Riskesdas 2013 meningkat sebesar 45,5%, dan terakhir menurut Riskesdas 2018 prevalensi ibu hamil KEK di NTT mencapai 36,8%. Hal ini menunjukkan bahwa Provinsi NTT selalu menjadi provinsi dengan persentase KEK tertinggi yang ada di Indonesia, serta mengalami peningkatan angka KEK pada ibu hamil.
Pemenuhan zat gizi sewaktu hamil sangat berkontribusi terhadap perkembangan dan pertumbuhan janin saat berada dalam kandungan (Abu, 2010). Perkembangan dan pertumbuhan janin dipengaruhi oleh asupan yang dikonsumsi ibu selama kehamilan, terutama dari mobilisasi simpanan ibu saat masa kehamilan, atau yang disediakan ibu pasca janin dilahirkan. Jika masa kehamilan ibu mengalami defisiensi zat gizi, maka janin dengan cepat akan beradaptasi dengan cara mengurangi serta pengecilan ukuran organ dan sistem tubuh (Hamzah, 2017).
Menurut Nugraini et al. (2013), pemberian makanan tambahan (PMT) pada ibu hamil yang mengalami KEK dapat memberikan perubahan status gizi ibu menjadi normal. Faktor lain yang mempengaruhi ibu mengalami KEK pada masa kehamilan adalah pola makan, status ekonomi, konsumsi makanan, status kesehatan dan faktor internal seperti beban kerja berlebihan dan pengetahuan gizi yang kurang baik. Berdasarkan penelitian Putri (2019), terdapat perbedaan berat badan dan LILA ibu hamil KEK antara sebelum dan setelah diberikan PMT, sehingga diperoleh hasil berat badan ibu menjadi meningkat setelah pemberian PMT. Hal ini sejalan dengan penelitian Pastuty (2018), bahwa ada peningkatan LILA pada ibu hamil KEK sesudah diberikan PMT. Menurut Zulaidah (2014), PMT terbukti secara signifikan mempengaruhi berat badan bayi baru lahir. Program PMT juga mampu mengurangi angka kejadian KEK pada ibu hamil (Nurina, 2016). Berdasarkan penjelasan tersebut, mendorong peneliti ingin melakukan penelitian tentang “Hubungan Jumlah Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan Status Gizi Ibu Hamil Di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2018 (Data Riskesdas 2018).
B.Tujuan Penelitian
1.Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Jumlah dan Bentuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan status gizi ibu hamil di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2018.
2. Tujuan Khusus
A. Mendeskripsikan karakteristik ibu hamil di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2018.
B. Medeskripsikan jumlah Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada ibu hamil di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2018.
C. Medeskripsikan bentuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada ibu hamil di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2018.
D. Mengetahui status gizi ibu hamil di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2018.
E. Menganalisis hubungan jumlah Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan status gizi ibu hamil di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2018.
F. Menganalisis hubungan bentuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan status gizi ibu hamil di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2018.
C. Kerangka Teori
D. Kerangka Konsep
E. Definisi Operasional
Tabel 1.
Definisi Operasional
F. Metodelogi Penelitian
1. Jenis dan Rancangan
PenelitianData yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang berasal dari Hasil Riset Kesehatan Dasar Nasional (Riskesdas) tahun 2018 yang diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes), Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Riskesdas merupakan suatu survei yang dilakukan menggunakan desain cross sectional yang bersifat deskriptif. Desain yang digunakan oleh Riskesdas tersebut bertujuan untuk menggambarkan masalah kesehatan penduduk yang terjadi di seluruh daerah di Indonesia secara merata dan menyeluruh. Sedangkan penelitian ini mendeskripsikan mengenai hubungan antara Jumlah dan Bentuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan status gizi ibu hamil di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2018. Penelitian ini mempelajari hubungan antara variabel bebas Jumlah dan Bentuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan variabel terikat status gizi ibu hamil yang berkaitan dengan kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK).
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Dalam Riskesdas 2018 lokasi penelitian untuk mengetahui hubungan Jumlah dan Bentuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan status gizi ibu hamil di Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2018. Berdasarkan hasil Riskesdas 2013 di Indonesia angka KEK pada ibu hamil sebesar 24,2%, sedangkan pada hasil Riskesdas 2018 angka KEK pada ibu hamil sebesar 17,3%. Hal tersebut menunjukkan bahwa terjadi penurunan angka KEK pada ibu hamil di Indonesia. Menurut data Riskesdas (2007), prevalensi KEK tertinggi di Provinsi NTT sebesar 24,6%, pada data Riskesdas 2013 prevanlensi KEK di NTT sebesar 45,5%, dan pada Riskesdas 2018 prevanlensi ibu hamil KEK di NTT sebesar 36,8%. Hal ini menunjukkan bahwa Provinsi NTT selalu menjadi provinsi dengan persentase KEK tertinggi yang ada di Indonesia, serta mengalami peningkatan angka KEK pada ibu hamil.
b. Waktu Penelitian
3. Populasi dan Sampel Penelitian
a. Populasi Penelitian
Populasi dalam survei Riskesdas 2018 adalah seluruh anggota rumah tangga (ART) dalam rumah tangga terpilih yang berada di seluruh wilayah Indonesia. Berdasarkan survei Riskesdas 2018, populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK) di Provinsi Nusa Tenggara Timur, yaitu sebanyak 151.486 orang (Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur, 2018).
b. Sampel Penelitian
- Pengambilan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi yaitu sebagai berikut :
- Kriteria Inklusi :
- Ibu hamil yang mendapatkan PMT
- Ibu hamil yang terpilih menjadi responden Riskesdas
- Ibu hamil dengan LILA < 23,5 cm
- Ibu hamil dengan usia kehamilan trimester ll dan lll
- Kriteria Ekslusi :
- Ibu hamil yang tidak melakukan pengukuran LILA
c. Besar Sampel
Pada penelitian ini dalam menentukan jumlah sampel, peneliti menggunakan semua sampel yang ada atau jumlah populasi yang digunakan dalam penelitian dengan menggunakan rumus Lemeshow (1997) sebagai berikut :
d. Teknik Pengumpulan Sampel
Sampel Riskesdas 2018 diambil berdasarkan Kabupaten/Kota yang tersebar di 34 Provinsi di Indonesia. Populasi dalam Riskesdas 2018 merupakan seluruh rumah tangga yang berlokasi di seluruh wilayah Indonesia. Setiap Kabupaten/Kota yang termasuk kedalam kerangka sampel Kabupaten/Kota, maka akan diambil sejumlah blok sensus pada proposional terhadap jumlah rumah tangga yang berada di Kabupaten/Kota tersebut (Riskesdas, 2018).
Pada penelitian ini akan menggunakan data sekunder, sehingga sampel yang digunakan disesuaikan dengan jumlah data yang telah tersedia. Setelah melakukan proses cleaning data, kemudian dapat diperoleh untuk data yang dapat digunakan dalam penelitian ini.
4. Variabel Penelitian
a. Variabel Bebas
Pada penelitian ini menggunakan variabel bebas jumlah dan bentuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan Bentuk Pemberian Makanan Tambahan pada ibu hamil.
b. Variabel Terikat
Pada penelitian ini menggunakan variabel terikat Status Gizi Ibu Hamil.
5. Prosedur Penelitian
a. Diagram Penelitian
b. Instrumen Penelitian
Instrumen atau alat pengumpulan data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner Riskesdas tahun 2018. Dalam pengumpulan data menggunakan kuesioner rumah tangga (RKD18.RT) dan kuesioner individu (RKD18.IND). Pengumpulan informasi data meliputi umur ibu, status pekerjaan dan tingkat pendidikan ibu terdapat ada kuesioner keluarga. Sedangkan status kehamilan, usia kehamilan, bentuk PMT, jumlah total PMT, PMT dihabiskan, dan alasan mendapat PMT, data PMT, dan data pengukuran LILA terdapat pada kuesioner individu. Daftar variabel dan keterangan kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut :
6. Pengolahan Data
a. Editing
Tahapan Editing data digunakan untuk mengurangi kesalahan yang terdapat dalam instrumen penelitian. Tahapan editing terdiri dari pengecekan kembali kelengkapan pengisian instrumen dan hasil dari kuesioner. Pada penelitian data sekunder yang akan dilakukan, proses editing yang dilakukan adalah memeriksa kelengkapan data mentah Riskesdas 2018 yang telah diperoleh dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenkes RI.
b. Coding
Coding atau pengkodean dilakukan untuk mempermudah proses pendiskripsian hasil data. Pada data sekunder yang berasal dari Riskesdas 2018 sudah dilakukan proses pengkodean yang telah dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenkes RI, namun proses pengkodean juga disesuaikan dengan kebutuhan yang akan dilakukan pada penelitian ini.
c. Entry Data
Tahap entry data yaitu memasukkan data penelitian ke dalam perangkat lunak spss untuk dilakukan pengolahan data sesuai variabel yang sudah ada. Tahap entry data pada penelitian ini dilaksanakan karena penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari data Riskesdas 2018, sehingga data mentah diperoleh dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenkes RI sudah dalam bentuk file dari program komputer yang telah sering digunakan. Hal tersebut mengakibatkan penelitian ini dapat langsung dilakukan analisis data.
d.Tabulating
Data yang telah terkumpul dalam tabel meliputi data umur ibu, status pekerjaan, tingkat pendidikan ibu, status kehamilan, usia kehamilan, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ibu hamil, bentuk PMT, jumlah total PMT, PMT dihabiskan, alasan mendapat PMT, dan pengukuran LILA, kemudian dianalisis yaitu di sederhanakan data kedalam bentuk yang lebih mudah dan diinterpretasikan.
7. Analisis Data
a. Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk mendeskripsikan mengenai umur ibu, status pekerjaan, tingkat pendidikan ibu, status kehamilan, usia kehamilan, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ibu hamil, bentuk PMT, jumlah total PMT, PMT dihabiskan, alasan mendapat PMT, dan pengukuran LILA di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Data yang diperoleh akan ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase dalam setiap variabel.
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan jumlah dan bentuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan status gizi ibu hamil di Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2018. Metode uji statistik yang digunakan adalah uji Chi Square karena menggunakan skala data nominal. Hasil analisis akan diinterpretasikan sebagai berikut:
- Jika p-value <0,05, maka Ho ditolak, berarti terdapat hubungan Jumlah Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan status gizi ibu hamil.
- Jika p-value <0,05, maka Ho ditolak, berarti terdapat hubungan Bentuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan status gizi ibu hamil.
- Jika p-value ≥0,05 maka Ho diterima, berarti tidak terdapat hubungan Jumlah Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan status gizi ibu hamil.
DAFTAR PUSTAKA
- Abu, S.K., and Fraser. D. 2010. Maternal Nutrition and Birth Outcomes. Oxford Journal. Vol. 32 No. 1, hal. 5-25.
- Adriani, Susilawati. 2019. Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil. Jurnal Kesehatan. Vol. 10, hal. 220-227.
- Amareta, DI. 2016. Hubungan Pemberian Makanan Tambahan-Pemulihan Dengan Kadar hemoglobin Dan Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (Studi Di Wilayah Kerja Puskesmas Jelbuk Kabupaten Jember). Jurnal Ilmiah Inovasi. Vol. 15, Issue 2.
- Anggraeni AC. 2007. Asuhan Gizi Nutritional Care Process. Yogyakarta: Graha Ilmu.
- Aritonang, Evawany. 2010. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Bogor : IPB Press.
- Damayanti, April Kusuma. 2020. Gambaran Status Gizi Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) Setelah Pemberian Makanan Tambahan Di Wilayah Puskesmas Weru. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
- Departemen Kesehatan RI. 2009. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.