Semua jenis karbohidrat terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O). Perbandingan antara hydrogen dan oksigen pada umumnya adalah 2:1 seperti dalam air. Oleh karena itu, diberi nama karhohidrat. Dalam bentuk sederhana, formula umum karbohidrat adalah CnH2nOn.
Pengertian Karbohidrat
Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam 2 (dua) golongan, yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat komplek. Karbohidrat sederhana terdiri atas:
- Monosakarida yang terdiri atas jumlah atao C yang sama dengan molekul air, yaitu [C6 (H2O)6] dan [C (H2O)5]
- Disakarida yang terdiri atas ikatan 2 monosakarida dimana untuk tiap 12 atom C ada 11 molekul air [C12(H2O) 11]
- Gula alkohol merupakan bentuk alcohol dari monosakarida
- Oligosakarida adalah gula rantai pendek yang dibentuk oleh galaktosa, glukosa, dan fruktosa. Karbohidrat komplek terdiri atas:
- Polisakarida yang terdiri atas lebih dari dua ikatan monosakarida
- Serat yang dinamakan juga polisakarida nonpati
Fungsi Karbohidrat
- Sumber energi
- Pemberi rasa manis
- Penghemat protein
- Pengatur metabolisme lemak
- Membantu pengeluaran feses
Metabolisme karbohidrat Pada Manusia
Metablisme karbohidarat melalui glikolisis dimana proses kimia yang mengubah karbohidrat (glikogen, glukosa) menjadi ATP. Ada 2 (dua) jalur glikolisis, yaitu:
Glikolisis anaerobik
Proses glikolisis ini menggunakan oksigen, berlangsung sangat cepat, tetapi hanya dapat menghasilkan 2 sampai 3 ATP, serta menghasilkan asam laktat sehingga hanya dapat digunakan untuk melakukan aktivitas fisik dalam waktu singkat. Asam laktat yang terbentuk saat terjadi proses glikolisis anaerobic ini akan didaur ulang melalui Corry Cycle (siklus corry) untuk diubah menjadi glukosa kembali.
Glikolisis aerobik
Proses glikolisis menggunakan oksigen. Prosesnya relatif lambat melalui siklus Kreb’s dan rantai respirasi untuk memperoleh pasokan oksigen. Melalui glikolisis aerobic dapat dihasilkan ATP 38 sampai 39 yang dapat digunakan untuk aktivitas fisik yang lebih lama.
Berikut penjelasan lengkap Metabolisme Glikolisis
Sumber Karbohidrat
Sumber karbohidrat adalah padi-padian atau serealia, umbi-umbian, kacang-kacangan, kering dan gula. Hasil olah bahan-bahan ini adalah bihun, mie, roti, tepung-tepungan, selai, sirup dan sebagainya. Sebagian besar sayur dan buah tidak banyak mengandung karbohidrat. Sayur umbi-umbian seperti wortil, bit serta sayur kacang-kacangan relative lebih banyak mengandung karbohidrat daripada sayur daun-daunan. Bahan makanan hewani seperti daging, ayam dan ikan, telur, susu sedikit sekali mengandung karbohidrat. Sumber karbohidrat yang banyak dimakan sebagai makanan pokok di Indonesia seperti beras, ubi, talas, singkong, sagu, jagung.
Kebutuhan karbohidrat
Meskipun karbohidrat (pati, gula) sebagai sumber energi dapat digantikan oleh protein atau lemak, namun bila tidak ada karbohidrat, asam amino dan gliserol yang berasal dari lemak dapat diubah menjadi glukosa untuk keperluan energi otak dan syaraf pusat. Oleh karenanya, tidak ada ketentuan tentang kebutuhan karbohidrat sehari untuk manusia. Untuk memelihara kesehatan, WHO menganjurkan agar 55-75% konsumsi energi total berasal dari karbohidrat komplek dan paling banyak hanya 10% berasal dari gula sederhana. Walaupun tidak ada ketentuan jumlah karbohidrat yang harus dikonsumsi dalam makanan.
Kondisi ini terjadi karena tubuh kehilangan sejumlah besar narium dan air dalam tubuh. Akibatnya berat badan menurun drastic pada orang-orang yang melaksanakan diet dengan makanan rendah karbohidrat atau tidak mengandung karbohidrat sama sekali. Kehilangan natrium (Na) biasanya diikuti oleh kehilangan kalium (K) dari sel-sel tubuh dan hal ini akan diikuti oleh gejala lemas pada tubuh.
Akibat kelebihan karbohidrat terhadap kesehatan
Peranan utama karbohidrat di dalam tubuh adalah menyediakan glukosa bagi sel-sel tubuh, yang kemudian diubah menjadi energi. Glukosa memegang sentral dalam metabolism karbohidrat. Jaringan tertentu hanya memperoleh energi dari karbohidrat seperti sel darah merah serta sebagain besar otak dan system syaraf. Agar dapat berfungsi secara optimal, tubuh hendaknya dapat mempertahankan konsentrasi darah gula (dalam bentuk glukosa) dalam batas-batas tertentu yaitu 70-120 mg/100 ml dalam keadaan puasa. Bila gula darah naik 170 mg/100 ml dan terlalu tinggi disebut hiperglikemia dan terlalu rendah disebut hipoglikemia. Jika terjadi kegagalan dalam pengaturan gula darah terjadi karena gangguan system pengaturan gula darah tubuh maka menyebabkan penyakit yang disebut penyakit gula atau diabeltes melitus.
Bagian dari karbohidrat komplek yaitu antara lain serat.. Serat makanan mencegah kegemukan, konstipasi, hemoroid, penyakit-penyakit divertikolosis, kanker usus besar, penyakit diabetes mellitus, dan jantung coroner yang berkaitan dengan kadar kolesterol darah tinggi.
Daftar Pustaka
Rahayu, A., Yulidasari, F., & Setiawan, M. I. (2020). Dasar-Dasar Gizi. Yogyakarta: CV Mine.